1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikJepang

Rombak Kabinet, PM Jepang Batasi Pengaruh Gereja Unifikasi

10 Agustus 2022

PM Jepang Fumio Kishida memecat sejumlah menteri demi menyelamatkan pamor pemerintah. Perombakan kabinet dipicu kedekatan pejabat dan kader Partai LDP dengan Gereja Unifikasi, sebuah sekte konservatif asal Korea Selatan.

https://p.dw.com/p/4FME0
PM Jepang Fumio Kishida
PM Jepang Fumio KishidaFoto: Toru Hanai/AFP/Getty Images

Gelombang pemecatan dan mutasi anggota kabinet Jepang, pada Rabu (9/8), datang lebih dini dari yang diperkirakan pengamat. Perdana Menteri Fumio Kisihida menggeser sejumlah nama-nama besar, termasuk Nobuo Kishi, menteri pertahanan yang juga adik bekas PM Shinzo Abe. 

Pemerintahan Jepang berada dalam kemelut parah sejak peristiwa penembakan Abe. Kematiannya ikut mengungkap kedekatan sejumlah petinggi Partai Liberal Demokrat (LDP) dengan Gereja Unifikasi. 

Akibatnya, tingkat kepuasan pemilih kepada PM Kishida anjlok ke level 46%, lapor kantor berita NHK pada Senin (8/8) kemarin.

Kishida, yang bersikeras "tidak pernah berhubungan” dengan Gereja Unifikasi, memberikan persyaratkan anggota baru kabinet untuk "mengkaji ulang secara menyeluruh” semua aspek yang bisa mengkaitkan mereka dengan sekte tersebut.

"Dia pada dasarnya mencoba membatasi kerusakan,” kata pengamat politik Jepang, Atsuo Ito. "Apa yang benar-benar sedang diperhatikan adalah Gereja Unifikasi.”

Kedekatan ideologi dan kepentingan

Bernama resmi Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi, Gereja Unifikasi didirikan tahun 1954 oleh Sun Myung Moon di Korea Selatan. Dia mengklaim diri sebagai seorang imam mahdi dan dikenal luas sebagai tokoh antikomunis.

Jepang menjadi tujuan pertama ekspansi Gereja Unifikasi. Di sana, ajaran konservatif Moon secara umum selaras dengan doktrin Perang Dingin yang dianut Partai LDP. Dia juga giat membangun kedekatan dengan pejabat pemerintah melalui kegiatan antikomunisme.

"Gereja Unifkasi dan LDP, yang berkuasa di Jepang nyaris tanpa jeda sejak 1955, berbagi konservatisme yang sama dalam beragam isu. Kedua lembaga misalnya ingin merevisi konstitusi pasifis Jepang, atau menolak pernikahan sesama jenis", kata Eito Suzuki, wartawan yang meneliti lobi politik kelompok-kelompok agama di Jepang. 

"Pihak gereja secara aktif mendekati politisi untuk mendapat pengikut baru dan memperkuat legitimasi", kata Hiro Yamaguchi, seorang pengacara yang pernah menggugat Gereja Unifikasi. Sebaliknya, para politisi mendapat bantuan kampanye dari anggota gereja.

Namun begitu, LDP tidak memiliki "relasi sitematis” dengan Gereja Unifikasi, kata Sekretaris Jendral Toshimitsu Motegi.

Besar di Jepang

Gereja Unifikasi memastikan Abe bukan anggota atau memangku jabatan resmi. Menurut situs gereja, dia pernah berpidato di sebuah acara yang diadakan oleh organisasi mitra. Nobuo Kishi, adik Abe dan bekas menteri pertahanan, mengaku dirinya mendapat bantuan kampanye dari relawan gereja.

Kakek Abe dan sekaligus bekas PM Jepang, Nobusuke Kishi, pernah menjadi presiden kehormatan gereja dalam sebuah acara yang digelar Moon pada 1974, tulis Federasi Internasional untuk Kemenangan atas Komunisme dalam situsnya.

Saat ini, Gereja Unifikasi memiliki 600.000 pengikut di Jepang, dari sekitar 10 juta anggota yang tersebar di seluruh dunia. Jepang merupakan salah satu sumber keuangan terbesar bagi kas gereja yang tidak cuma menerima donasi, tapi juga menjual benda-benda spiritual.

Donasi serupa diberikan oleh ibu dari tersangka pelaku pembunuhan Shinzo Abe. Tetsuya Yamagami mengaku dia menyimpan dendam setelah Gereja Unifikasi merayu ibunya untuk menyerahkan 100 juta Yen atau lebih dari Rp. 10 miliar. Abe dianggap ikut mempromosikan aktivitas gereja. 

Sejak peristiwa penembakan, Gereja Unifikasi mengklaim telah mengembalikan Rp. 5,9 miliar kepada keluarga tersangka pelaku. 

rzn/as (rtr,ap)