1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Xi Jinping: Cina Lanjut Gunakan Kekuatan Militer atas Taiwan

17 Oktober 2022

Di Kongres Partai Komunis Cina, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa "penyelesaian masalah Taiwan adalah masalah yang harus diputuskan oleh Cina sendiri." Namun, Taipei memperingatkan tak akan mundur atas kedaulatannya.

https://p.dw.com/p/4IGQZ
Presiden Xi Jinping berbicara dalam upacara pembukaan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina di Beijing
Xi mengatakan Partai Komunis Cina telah memenangkan pertempuran terbesar melawan kemiskinan dalam sejarah manusiaFoto: Thomas Peter/REUTERS

Presiden Cina Xi Jinping membuka Kongres Partai Komunis ke-20 pada hari Minggu (16/10). Dalam pidatonya, Xi mengatakan Cina tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan di Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, tetapi dianggap sebagai wilayah Cina.

"Kami bersikeras berjuang untuk prospek reunifikasi damai dengan ketulusan terbesar dan dengan upaya terbesar," katanya. "Namun, kami tidak berkomitmen untuk meninggalkan penggunaan kekuatan dan kami memiliki opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan," katanya.

Xi menyebut bahwa "penyelesaian masalah Taiwan adalah masalah yang harus diputuskan oleh Cina sendiri."

"Roda sejarah reunifikasi nasional dan peremajaan bangsa terus bergulir, reunifikasi pasti tercapai dan reunifikasi pasti tercapai,” tambahnya.

Xi menganjurkan peningkatan militer

Di Kongres, Presiden Xi mendesak pertumbuhan militer dan teknologi yang lebih cepat, untuk memajukan "peremajaan bangsa Cina."

Xi menambahkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat, cabang militer partai tersebut, harus "menjaga martabat dan kepentingan dasar Cina," mengacu pada daftar perselisihan angkatan laut dan hal-hal lain di mana Beijing menegaskan kesiapannya untuk perang.

Cina berselisih dengan pemerintah Jepang, India, dan negara-negara Asia Tenggara terkait klaim teritorialnya.

Memenangkan pertempuran terbesar melawan kemiskinan

Dalam pidato pembukaannya di Aula Besar Rakyat di Lapangan Tiananmen Beijing, Xi memuji Partai Komunis. Dia mengatakan apa yang dilakukan adalah upaya untuk menegakkan stabilitas sosial, menjaga keamanan nasional, membela kehidupan, dan mengendalikan situasi di Hong Kong, yang digoyahkan oleh demonstrasi anti pemerintah pada 2019.

Xi juga mengatakan bahwa partainya "telah memenangkan pertempuran terbesar melawan kemiskinan dalam sejarah manusia" dengan kebijakan domestik Beijing yang memprioritaskan kemajuan kemakmuran bersama. Pemerintah bertujuan untuk mempercepat penciptaan sistem perumahan dan meningkatkan sistem distribusi kekayaan, menurut politisi.

Setelah berbulan-bulan dikritik atas kebijakan ketat nol-COVID di Cina dan dampak ekonominya, Xi memuji kebijakan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu membantu melindungi "keselamatan hidup dan kesehatan fisik masyarakat secara maksimal."

Dia menambahkan bahwa negara itu telah "mencapai hasil positif besar dalam pencegahan dan pengendalian epidemi secara keseluruhan", tetapi menahan diri untuk tidak menunjukkan apakah kebijakan ketat itu akan segera berakhir dalam waktu dekat.

Presiden Xi juga membahas penurunan tingkat kelahiran di Cina dan menjanjikan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. "Kami akan menerapkan sistem kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran dan mengejar strategi nasional proaktif dalam menanggapi penuaan populasi," katanya.

Para ahli mengatakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mungkin akan menderita akibat dari penurunan populasi yang akan datang.

Pemimpin berusia 69 tahun itu juga menunjuk kemajuan Cina dalam mengatasi masalah ekologi. Dia menjanjikan kelanjutan dari "revolusi energi" dan promosi penggunaan batu bara yang bersih, seraya mengatasi polusi tanah, udara dan air.

Masa jabatan ketiga

Xi akan dikukuhkan kembali sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis, posisi paling kuat Cina, dan Kepala Komisi Militer Pusat oleh para deputi. Pengukuhan ini akan menjadi masa jabatan ketiga bagi Xi, yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi seorang pemimpin komunis Cina.

Xi sendiri menghapus batas masa jabatan presiden pada 2018. Xi diperkirakan akan menyampaikan kelompok kepemimpinan barunya yang beranggotakan tujuh orang, Komite Tetap Politbiro, di akhir kongres.

Selain itu, ia akan memilih pengganti Li Keqiang sebagai perdana menteri, kepala pemerintahan di negara satu partai.

Penjagaan ketat oleh pihak kepolisian

Hampir 2.300 delegasi hadir dalam acara tersebut. Minggu (16/10) pagi, ada kehadiran polisi yang signifikan di daerah Beijing menjelang kongres partai yang berlangsung lima tahun sekali.

Wartawan dan peserta lainnya diangkut dengan armada bus ke area yang sebagian besar kosong, yang hanya dikelilingi oleh bendera merah yang berkibar.

Setelah melewati serangkaian pemeriksaan keamanan, para peserta memasuki Aula Besar Rakyat, yang memiliki simbol palu dan arit besar yang tergantung di atas panggung tempat para pemimpin puncak duduk.

"Hidup Partai Komunis Cina yang agung, mulia ,dan benar," bunyi tulisan salah satu spanduk di aula.

bh/ha (Reuters, AFP, AP)