1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Saling Serang dalam Duel Terakhir Obama-McCain

16 Oktober 2008

Berbeda dengan dua debat televisi sebelumnya, kali ini duel verbal antara calon presiden Partai Demokrat, Barack Obama, melawan calon presiden Partai Republik, John McCain, lebih sering diwarnai serangan-serangan tajam.

https://p.dw.com/p/FbBW
Obama (kiri) dan McCain (kanan) sesaat setelah debat mereka berakhirFoto: AP

John McCain menuding Barack Obama hendak membebani perusahaan kecil dengan tambahan pajak. Obama balik mengritik McCain sebagai hendak melanjutkan politik ekonomi dan perpajakan dari George W.Bush. Yang dijawab Mc Cain, “Senator Obama, saya bukan Presiden Bush. Jika anda hendak melawan Bush, seharusnya Anda tampil empat tahun lalu.

Namun Obama juga membalas jawaban dari McCain ini. “Jika saya kadang-kadang keliru mengira politik anda sebagai politiknya George W. Bush penyebabnya adalah, di bidang ekonomi mendasar yang amat penting bagi rakyat Amerika, misalnya politik perpajakan, energi dan prioritas pengeluaran negara, Anda dengan ngotot terus mendukung politik George W.Bush.“

3. TV-Debatte zwischen Obama und McCain in Hempstead
Obama kiri dan McCain (kanan) dalam debat yang dimoderasi oleh Bob SchiefferFoto: AP

Juga kedua kandidat yang bersaing itu tetap saling tuding, menyangkut kampanye yang relatif semakin keras. Terutama berkaitan dengan tuduhan calon wapres dari Partai Republik, Palin, bahwa Obama bekerjasama dengan teroris. Permasalahannya menyangkut hubungan Barack Obama dengan aktivis penentang perang Vietnam William Ayers, yang melakukan pemboman sejumlah gedung pemerintahan Amerika Serikat di tahun 60 dan 70-an. Obama menjelaskan, ia bersama Ayers yang kini menjadi dosen di Universitas Chicago, beberapa tahun lalu menjadi anggota sebuah komisi di Chicago.

3. TV-Debatte zwischen Obama und McCain in Hempstead
Foto: AP

Obama dapat menepis sebagian besar serangan McCain, dan mengatakan warga Amerika lebih menyukai diskusi menyangkut masalah yang lebih profesional. Dalam perdebatan di Universitas Hofstrad di Long Island itu, perbedaan pandangan politik dalam negeri kedua kandidat semakin jelas terlihat. Hanya dalam satu hal mereka sepakat, yakni dalam sistem pendidikan di AS yang harus diperbaiki. Namun juga terdapat cara pemecahan yang kontras. McCain mengusulkan pemecahannya lewat pendirian sekolah swasta. Sementara Obama lebih mengungkap akar permasalahannya.

“Masalahnya bukan hanya menyangkut sekolah. Orang tua harus menunjukkan lebih banyak tanggung jawab. Mereka harus mematikan televisi, mengenyahkan permainan video dan membangkitkan kehausan akan ilmu pengetahuan yang diperlukan murid,“ jelas Obama.

3. TV-Debatte zwischen Obama und McCain in Hempstead
Jabat tangan Obama-McCain setelah debat berakhirFoto: AP

Bagian terbesar dalam debat televisi itu adalah krisis keuangan serta rencana tindakan dari kedua kandidat. Obama hendak menciptakan lapangan kerja dan memberikan keringanan pajak bagi keluarga kelas menengah. Membantu para pemilik rumah dan mengubah politik energi. Sebaliknya McCain hendak menggelar program senilai 300 milyar Dolar, untuk membantu para pemilik rumah yang tidak mampu lagi membayar kreditnya.

Dalam jajak pendapat terbaru setelah perdebatan, para responden menilai Obama jauh lebih unggul dibanding McCain. Terutama karena politik dalam negeri dan ekonomi bukan bidang yang ditonjolkan McCain, yang lebih mengangkat patriotisme sebagai tema utama kampanyenya. (as)