1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

081008 TV-Duell Obama McCain

8 Oktober 2008

Untuk kedua kalinya kandidat presiden AS bertemu dalam debat televisi, Selasa (07/10) yang berlangsung layaknya rapat warga di balaikota. Kedua kandidat bisa bebas bergerak diantara penonton.

https://p.dw.com/p/FWFg
John McCain (kiri) dan Barack Obama (kanan) dalam debatFoto: AP

Barack Obama menunjukkan bahwa ia juga tahu bagaimana harus bertingkahlaku dalam sebuah rapat warga. Memang ia butuh waktu sedikit lebih lama, dibanding John McCain, untuk bergerak dari tengah ruangan menghampiri 80 pemilih independen yang duduk mengitari keduanya. Namun Obama lebih yakin dan lebih santai daripada saingannya. Topik yang harus mereka bahas dalam debat di Universitas Belmont, Nashville, Tennessee semalam, merentang luas dari krisis keuangan sampai politik energi dan luar negeri.

Paket penyelamatan 700 miliar dolar dari pemerintah, kata Barack Obama, hanya langkah pertama untuk menyelesaikan krisis ekonomi.

Ia mengatakan, "Kelas menengah juga butuh sebuah paket penyelamatan. Dan itu berarti penurunan pajak untuk kelas menengah, bantuan bagi pemilik rumah agar mereka bisa tetap mendiami rumahnya, itu berarti, kita membantu pemerintah setempat dan negara bagian untuk membiayai proyek pembangunan jalan dan jembatan agar orang punya pekerjaan. Untuk jangka panjang kita harus membereskan sistem kesehatan, juga sumber energi kita yang sekarang ini sangat membebani keluarga-keluarga.“

John McCain juga mendorong bantuan bagi pemilik rumah. Tapi keduanya berbeda pendapat untuk hal-hal lain.

Sementara Barack Obama ingin menaikkan pajak bagi orang kaya, John McCain mengatakan, "Jangan lagi kita menaikkan pajak, bagi siapapun. Dengan begitu jelas, saya tidak mendukung kenaikan pajak bagi orang kaya. Saya mendukung agar pajak tetap seperti sekarang.“

Sementara Barack Obama menyebut asuransi kesehatan oleh negara sebagai hak warga, John McCain mengatakan rakyat Amerika bertanggungjawab sendiri untuk hal itu.

Agar Amerika tidak tergantung dari impor minyak, John McCain merekomendasikan pengeboran minyak di dalam negeri, juga perluasan energi atom, sedangkan Barack Obama menuntut pilihan energi alternatif yang lebih luas, tapi juga menambahkan bahwa setiap warga Amerika harus memulai penghematan energi langsung di lingkungan masing-masing.

John McCain tampak lebih agresif dibanding Barack Obama, walaupun tak menunjukkan serangan lebih besar yang ditunggu-tunggu. Rupanya kedua kandidat sudah belajar dari kesalahan mereka pada debat pertama. McCain tampil lebih tidak formil dan Barack Obama membalas dengan lebih efektif.

Dalam soal politik luar negeri, John McCain mengandalkan pengalamannya. Ia mengatakan bisa memutuskan kapan AS bisa sukses menggunakan militernya, dan kapan tidak.

"Dan saya yakin, rapot saya yang mencatat penolakan terhadap penempatan militer di LIbanon, dukungan saya terhadap misi militer di Kosovo dan Bosnia dan pada perang Teluk pertama, cukup memadai. Senator Obama keliru soal penambahan tentara di Irak, ia keliru soal Rusia saat negara itu menduduki Georgia. Dalam karirnya yang pendek, ia tidak memahami tantangan bagi kebijakan keamanan kita. Kita tidak punya waktu bagi orang yang harus belajar dulu pada saat harus menjabat“, kata McCain.

Jajak pendapat yang dilakukan stasiun televisi CNN seusai debat menunjukkan, 54% pemirsa melihat Barack Obama sebagai pemenang debat, dan hanya 30% melihat John McCain yang unggul. Selain tiu, mayoritas penonton menilai Obama lebih simpatik dan lebih jeals dalam menyatakan pendapatnya.

Debat ketiga, dan terakhir, akan berlangsung 15 Oktober di Hempstead, New York, membahas masalah politik dalam negeri dan ekonomi. (rp)