1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikMalaysia

Pecahkan Kebuntuan, Raja Malaysia Panggil Sidang Raja Melayu

23 November 2022

Raja Malaysia meminta para raja Melayu untuk bersidang pada Kamis (24/11) guna menyelesaikan kebuntuan politik setelah hasil pemilu minggu lalu tidak menghasilkan mayoritas stabil, kata istana.

https://p.dw.com/p/4JwhX
Pimpinan aliansi Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim
Pimpinan aliansi Pakatan Harapan, Anwar IbrahimFoto: Mohd Firdaus/NurPhoto/picture alliance

Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada Rabu (23/11) memanggil pertemuan khusus para raja Melayu yang akan diselenggarakan hari Kamis (24/11) untuk membahas siapa yang harus menjadi perdana menteri, guna memecah kebuntuan setelah pemilu parlemen tidak menghasilkan mayoritas yang stabil.

Pemimpin kubu oposisi Anwar Ibrahim dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin tetap menjadi calon terdepan untuk memimpin pemerintahan baru, jika mereka berhasil menggalang koalisi yang kuat.

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah memiliki kewenangan untuk menunjuk seorang perdana menteri yang dia yakini mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Istana mengatakan pada hari Rabu, pertemuan para raja Melayu itu bertujuan untuk membantu raja "membuat keputusan demi kepentingan dan kesejahteraan negara dan rakyat" Malaysia.

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Ahmad Shah (kiri)
Raja Malaysia Yang di-PertuanAgong Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dan Ratu Tunku Azizah Aminah MaimunahFoto: MOHD RASFAN/AFP/Getty Images

Monarki konstitusional sejak merdeka dari Inggris

Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional, dengan pengaturan unik di mana tahta kerajaan bergilir setiap lima tahun di antara penguasa sembilan raja negara bagian Melayu. Sistem pemerintah tersebut telah berlaku sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada tahun 1957.

Sementara peran para raja negara bagian dan Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia sebagian besar bersifat seremonial, pihak kerajaan di Malaysia sangat dihormati, terutama oleh kalangan Muslim Melayu, dan mengeritik keluarga kerajaan dilarang keras.

Pada pemilihan parlemen akhir minggu lalu, aliansi Pakatan Harapan (Aliansi Harapan) pimpinan Anwar Ibrahim memenangkan jumlah kursi terbanyak dengan 82 kursi, sementara kelompok Perikatan Nasional (Aliansi Nasional) pimpinan Muhyiddin Yassin meraih 73 kursi. Tetapi kedua kubu gagal mencapai mayoritas sederhana 112 kursi.

Barisan Nasional yang dulunya menjadi kubu terkuat - didominasi oleh Partai Organisasi Nasional Melayu (UMNO) - tertinggal jauh di belakang dengan 30 kursi.

Kalah pemilu, Mahathir Mohamad berniat "jadi penulis”

Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad, salah satu tokoh politik terlama di dunia, mengatakan pada hari Rabu bahwa dia akan fokus pada menulis setelah menderita kekalahan. Politisi berusia 97 tahun itu dengan partai barunya berada di urutan keempat dan kehilangan kursi yang telah lama dipegangnya di pulau resor Langkawi. Mengomentari kekalahannya, Mahathir menyatakan menerima kekalahan itu.

"Banyak peristiwa yang terjadi di negara ini yang belum tercatat, termasuk yang terjadi selama pemerintahan Inggris," tulis Mahathir di halaman Facebook-nya.

Selama tahun pertamanya berkuasa pada 1981, Mahathir telah membatasi masuknya impor dan kontrak Inggris dalam kebijakan yang dikenal sebagai "Buy British Last" sebagai tanggapan atas penjajahan Inggris. Dia juga dikenal sebagai pengeritik tajam politik Barat. Selain itu, adalah seorang penulis yang produktif dengan banyak buku dan sebuah blog.

Mahathir Mohamad memegang rekor Dunia Guinness sebagai "perdana menteri tertua di dunia" ketika menjadi perdana menteri lagi tahun 2018, hanya dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-93.

hp/yf (afp, rtr, ap)