1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pelaku Menyamar Sebagai Tamu Hotel

17 Juli 2009

Walaupun pengamanan ketat telah diterapkan, pelaku berhasil seludupkan bom ke kedua hotel mewah tersebut. SBY menduga ada komplotan yang ingin mendestabilisasi Indonesia.

https://p.dw.com/p/IrSF
Petugas kepolisian sedang berjaga-jaga di depan gedung hotel Ritz-CarltonFoto: AP

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyebut serangan bom terhadap dua hotel mewah di Jakarta sebagai serangan kejam dan tidak berperikemanusiaan. Ini merupakan usaha untuk menggoyahkan stabilitas Indonesia, kata SBY dalam konferensi pers yang ditayangkan televisi.

Dalam kesempatan yang sama ia juga berjanji akan mengungkap tuntas kasus pengeboman tersebut. "Negara harus mengambil tindakan tegas, tepat dan benar terhadap pelaku pemboman beserta dalang di baliknya,“ tandasnya.

Sementara Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menilai teror ini sebagai tindakan yang biadab yang melanggar nilai kemanusiaan. Kecaman dan ungkapan belasungkawa juga disampaikan oleh Uni Eropa, Amerika Serikat dan negara tetangga di Asia.

“Setelah itu semuanya gelap”

Empat tahun rasa aman di Indonesia tanpa serangan bom, pukul 07.45 pagi, serangan bom kembali mengguncang. Untuk kedua kalinya Hotel JW Marriot, Jakarta, menjadi sasaran serangan. Beberapa saat kemudian, bom kedua meledak di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Menurut laporan terakhir, delapan orang tewas dan lebih dari 60 orang cedera, di antaranya terdapat beberapa warga asing. Salah seorang korban tewas adalah Timothy McKay, Presiden Direktur PT. Holcim, perusahaan Swiss yang bergerak di bidang produksi semen. Warga Selandia Baru ini meninggal setelah sempat diberi pertolongan di rumah sakit.

"Tubuh manusia bergelimpangan di lantai, satu bahkan kehilangan bagian perut,“ ujar seorang saksi mata kepada harian Times of India. “Saya cuma mendengar bunyi ledakan. Setelah itu semuanya gelap,” tandas seorang supir Taksi tak jauh dari lokasi kejadian.

Sedikitnya lima rumah sakit di sekitar lokasi kejadian disiapkan untuk merawat korban ledakan. Beberapa korban berkewarganegaraan asing dilaporkan telah diterbangkan ke Singapura untuk melanjutkan perawatan.

Pengamat Duga Kelompok Garis Keras Islam

Pelaku disebutkan menyelinap masuk ke dalam hotel dengan menyamar sebagai tamu hotel, tandas kepala Polda Metro Jaya Wahyono di Jakarta. Anggota tim Gegana Polri sebelumnya juga menemukan satu bom lain yang tidak meledak di lantai 18 hotel J.W. Mariott.

Sejumlah pengamat memperkirakan kelompok garis keras Islam, Jemaah Islamiyah, berada di balik serangan teror tersebut. Kelompok ini diduga juga bertanggung jawab atas ledakan bom di hotel Mariott tahun 2003 yang menewaskan 12 orang. Meski demikian, Presiden Yudhoyono menyebut terlalu dini untuk memastikan apakah pelakunya berasal dari kelompok yang sama.

Dugaan itu juga dibantah oleh Pengamat Politik Universitas Paramadina Burhanuddin Muhtadi. "Sel-sel teroris sudah banyak dilumpuhkan sejak beberapa tahun lalu," ujarnya seperti dikutip oleh harian Kompas. Muhtadi memperkirakan serangan tersebut bermuatan motif politik terkait hasil pemilu.

Kembalinya Teror ke Jakarta

Menurut seorang pengamat Australia, serangan teror di Jakarta seperti yang baru terjadi cuma menunggu waktu. Sayap garis keras Jemaah Islamiyah sejak lama telah merencanakan serangan teror dalam dimensi besar, ujar Carl Ungerer dari Australian Strategic Policy Institute.

Menurutnya, kelompok tersebut tidak puas dengan geliat Jemaah Islamiyah yang dalam beberapa tahun terakhir tidak melakukan serangan teror dalam bentuk apapun. “Sudah jelas, bahwa mereka akan melakukan sesuatu,” paparnya kepada sebuah stasiun radio Australia.

Indonesia marak diguncang teror antara tahun 2002-2005. Di antaranya adalah bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, sebagian besar warga negara Australia. Dalam tahun-tahun terakhir, kepolisian Indonesia aktif membasmi geliat kelompok teror tersebut. Beberapa tokoh utamanya berhasil ditangkap dan dieksekusi.

Pengamanan Diperketat

Sementara itu, Departemen Perhubungan menginstruksikan pengetatan standar pengamanan di beberapa objek vital transportasi Indonesia. Di antaranya adalah bandar udara Sukarno-Hatta dan beberapa pelabuhan besar.

Menurut Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal, hal tersebut merupakan “Prosedur Standar” jika terjadi serangan teror. Saat ini pengawasan ketat diterapkan terutama terhadap arus barang dan kargo di bandara dan pelabuhan. Juga di sejumlah hotel dan tempat-tempat umum lainnya prosedur pengamanan diperketat.

Manchester United Batal Tampil

Klub sepakbola Inggris, Manchester United, yang sedianya akan melakukan pertandingan persahabatan dengan tim All-Star Indonesia, membatalkan kunjungannya ke Indonesia lantaran situasi keamanan yang tidak kondusif.

Pembatalan tersebut diumumkan pihak panitia setelah mendapat rekomendasi dari kedutaan besar Inggris di Jakarta. “Kami sangat terkejut,” ujar pelatih Sir Alex Ferguson pada sebuah konferensi pers. “Kami mendapat kabar itu ketika baru mendarat dan kami sangat kecewa karena kami belum pernah bermain di Indonesia sebelumnya.”

Pertandingan antara tim Indonesia melawan Manchester United sejatinya dijadwalkan akan digelar hari Senin (20/07) depan. Sebelumnya klub juara Liga Inggris itu berkunjung ke Malaysia, Korea Selatan dan Cina.

EK/RN/YF/rtr/dpa/afp/ap