1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikJepang

Kesalahan Sistem, Jepang Cabut Perintah Evakuasi Rudal Korut

13 April 2023

Pemerintah Jepang mencabut perintah evakuasi bagi penduduk pulau utara Hokkaido. Sistem peringatan darurat itu telah secara keliru memprediksi rudal yang diluncurkan Korea Utara akan jatuh di dekat pulau tersebut.

https://p.dw.com/p/4PytZ
Uji coba rudal di Korea Utara
Rudal balistik diluncurkan di lepas pantai timur Semenanjung Korea, kata Kepala Staf Gabungan Korea SelatanFoto: KCNA/AP Photo/picture alliance

Pemerintah Jepang sempat mendesak penduduk Hokkaido untuk berlindung pada Kamis (13/04) pagi setelah Korea Utara meluncurkan rudal. Namun, pejabat setempat kemudian mengatakan bahwa rudal tersebut tidak akan mendarat di dekat wilayah utara Jepang.

"Evakuasi segera. Segera evakuasi," kata pemerintah dalam peringatan awal, memberi tahu warga Hokkaido untuk berlindung di gedung atau di bawah tanah.

Peringatan itu menyebut rudal dariKorea Utara diperkirakan akan mendarat sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Tidak lama berselang, administrasi Kota Asahikawa di Hokkaido lewat Twitter mencuitkan bahwa tidak ada lagi kekhawatiran akan bahaya (rudal).

"Setelah kami mengonfirmasi informasi tersebut, tidak ada kemungkinan rudal itu akan jatuh di Hokkaido atau daerah sekitar kawasan tersebut," kata akun itu, sembari mengutip jaringan darurat pemerintah nasional.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Kamis (13/04) mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan Korea Utara "tidak jatuh di wilayah Jepang", setelah pemerintah mengeluarkan peringatan kepada penduduk Hokkaido.

Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan kepada wartawan bahwa proyektil, yang "kemungkinan merupakan rudal balistik kelas ICBM, miring tajam ke arah timur" juga tampaknya tidak jatuh di perairan Jepang.

Penjaga pantai Jepang mengatakan proyektil yang tampak seperti rudal itu jatuh di laut sebelah timur Korea Utara.

Korea Selatan siaga tinggi

Rudal, yang diduga jarak menengah atau lebih, ditembakkan pada pukul 07.23 waktu setempat dari dekat Pyongyang, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Militer Korea Selatan mengatakan pasukannya dalam keadaan siaga tinggi dan mempertahankan kesiapannya serta berkoordinasi dengan Amerika Serikat.

Peluncuran itu dilakukan dua hari setelah media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa pemimpin Kim Jong Un menyerukan memperkuat pencegahan perang negara itu dengan cara yang "lebih praktis dan ofensif" untuk melawan apa yang disebutnya gerakan agresi oleh Amerika Serikat.

Korea Utara telah mengkritik serangkaian latihan militer bersama baru-baru ini antara AS dan Korea Selatan sebagai pemicu ketegangan sehingga meningkatkan uji senjatanya dalam beberapa bulan terakhir.

ha/pkp (reuters)