1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikIndia

PM Jepang Sebut India Sangat Penting untuk Indo-Pasifik

21 Maret 2023

PM Jepang Fumio Kishida menyebut India “sangat diperlukan” untuk memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Hal itu dia sampaikan setelah pembicaraan dengan PM India Narendra Modi di New Delhi.

https://p.dw.com/p/4Ows7
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida
Perdana Menteri Jepang Fumio KishidaFoto: YUICHI YAMAZAKI/AFP/Getty Images

Berbicara di New Delhi, India, hari Senin (20/3) setelah bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memaparkan rencana investasi miliaran dolar di bidang infrastruktur dan sektor lain di seluruh wilayah.

"Saya telah menjelaskan rencana Jepang untuk mengembangkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Untuk mencapainya, India adalah mitra yang sangat diperlukan,” katanya. "Jepang ingin memperkuat koordinasi dengan AS, Australia, Inggris, Kanada, Eropa, dan lainnya. Tentu saja, India sangat diperlukan."

India, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia membentuk aliansi Quad, yang memposisikan dirinya sebagai benteng melawan pengaruh Cina di kawasan Asia-Pasifik. Hubungan India dengan Cina sempat memburuk setelah 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan tentara Cina tahun 2020 dalam sengketa di perbatasan Himalaya.

Pasukan bela diri Jepang menggelar latihan militer di Hokkaido, 2017. Politik pertahanann Jepang kini berubah dengan meninggalkan prinsip "pasukan bela diri".
Pasukan bela diri Jepang menggelar latihan militer di Hokkaido, 2017. Politik pertahanann Jepang kini berubah dengan meninggalkan prinsip "pasukan bela diri".Foto: picture alliance/AP Images

Perubahan politik pertahanan Jepang

Bulan Desember lalu, Jepang mengubah kebijakan pertahanannya dan meninggalkan prinsip "pasukan bela diri", setelah memperingatkan bahwa Cina dapat menimbulkan "tantangan keamanan terbesar yang pernah ada". Jepang juga akan meningkatkan pengeluaran militer dan melakukan lebih banyak latihan bersama dengan negara lain, termasuk India.

Pada bulan Juni, Kishida mengatakan Jepang akan membantu melatih 800 personel keamanan maritim dan memberikan setidaknya USD 2 miliar kepada negara lain untuk membeli kapal patroli dan membangun infrastruktur sebagai bagian dari strategi Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka, FOIP.

Fumio Kishida mengatakan hari Senin, cakupan FOIP akan diperluas ke bidang-bidang baru seperti perubahan iklim, keamanan siber, dan ketahanan pangan. Ini akan menjadi modal publik dan swasta langsung senilai USD 75 miliar untuk pembangunan infrastruktur Indo-Pasifik sampai tahun 2030.

PM India Narendra modi menerima kedatangan PM Australia Anthony Albanese
PM India Narendra modi menerima kedatangan PM Australia Anthony Albanese di New Delhi, 10 Maret 2023Foto: Altaf Hussain/REUTERS

India diundang ke KTT G7 di Hiroshima

Kunjungan Fumio Kishida ke India terjadi kurang dari dua minggu setelah Modi menjamu mitranya dari Australia Anthony Albanese untuk pembicaraan yang juga mencakup kekhawatiran tentang dominasi Cina. Australia juga menjalin hubungan lebih dekat dengan AS dan Inggris di bawah aliansi tiga negara yang disebut AUKUS.

PM Jepang itu diperkirakan akan meminta Narendra Modi mengambil tindakan yang lebih keras terhadap invasi Rusia ke Ukraina, yang ditolak India, pembeli utama senjata dan minyak Rusia.

Fumio Kishida mengatakan bahwa memang ada kekurangan "panduan perspektif yang dapat diterima oleh semua, tentang apa yang seharusnya menjadi tatanan internasional. Ini jelas ditunjukkan oleh perbedaan yang cukup besar dalam sikap di berbagai negara terkait agresi Rusia terhadap Ukraina," katanya.

Dia menambahkan bahwa dia telah mengundang Narendra Modi dan para pemimpin negara lain di kawasan itu -- termasuk Korea Selatan, Indonesia dan Vietnam serta Brasil ke KTT G7 bulan Mei mendatang di Hiroshima. Jepang saat ini memegang kepresidenan G7, sedangkan India memegang kepresidenan G20.

hp/gtp (afp, rtr, ap)