1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikAsia

Jepang dan Korsel Laporkan Korut Luncurkan Rudal Lagi

27 Maret 2023

Jepang-Korsel melaporkan Korut telah meluncurkan dua rudal balistik terbaru, yang diklaim sebagai serangkaian percobaan Pyongyang sebagai respons terhadap latihan militer AS-Korsel.

https://p.dw.com/p/4PHwL
Liputan TV Korsel tentang uji coba militer oleh Korea Utara
Korea Utara kembali melakukan uji coba militer baru-baru ini dan itu diawasi oleh pemimpin Kim Jong UnFoto: Lee Jin-man/AP/picture alliance

Korea Utara (Korut) meluncurkan kembali dua peluru yang diyakini sebagai rudal balistik, ke arah perairan di lepas pantai timur wilayah itu pada Senin (27/03) pagi, demikian laporan dari pihak berwenang Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

"Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik yang mencurigakan," tulis kantor Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dalam cuitannya di Twitter, yang kemudian juga turut memberikan beberapa instruksi dari PM Kishida untuk para pejabat, seperti memberikan analisis kepada publik secara cepat, melindungi aset-aset utama, dan mengambil "semua kemungkinan tindakan yang dapat diambil untuk berjaga-jaga."

Militer Korsel juga menanggapi setelahnya dengan mengatakan bahwa mereka telah melacak dua rudal balistik tersebut.

Ada apa dengan uji coba kali ini?

Rudal balistik tersebut diluncurkan dari provinsi Hwanghae Utara sesaat sebelum pukul 08.00 pagi waktu setempat pada hari Minggu (26/03) dan ditembakkan sejauh 370 kilometer, demikian ungkap Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Menurut pemerintah Jepang, kedua rudal tersebut terlihat mendarat di luar wilayah zona ekonomi eksklusif Jepang.

Militer Korsel mengatakan pihaknya "mengutuk keras" peluncuran rudal tersebut, dan akan "mempertahankan sikap siap siaga yang tegas" dalam memantau aktivitas pergerakan Korea Utara.

Korea Selatan juga mengatakan akan melanjutkan kegiatan militernya dengan AS seperti yang telah direncanakan.

Pemerintah Jepang mengajukan "protes keras" kepada Korut, dan mengatakan bahwa peluncuran rudal tersebut mengancam keamanan dan perdamaian Jepang, juga kawasan dan komunitas internasional.

Resolusi PBB juga telah melarang Korea Utara untuk menguji coba rudal balistik mereka dengan kemampuan jarak tempuh berapa pun, tetapi Pyongyang terus saja mengabaikan itu. Beberapa rudal balistik Korea Utara juga berpotensi untuk dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

Korea Utara uji coba drone bawah air berkekuatan nuklir
Media pemerintah Korea Utara mengklaim bahwa senjata bawah laut 'Haeil' dapat memicu 'tsunami radioaktif', meskipun tanpa menjelaskan bagaimana caranyaFoto: KCNA VIA KNS/AFP

Kesibukan di tengah latihan AS-Korea Selatan

Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 20 rudal balistik dan rudal jelajah dalam 11 kali uji coba pada tahun ini, di mana Korut mencoba untuk memaksa AS agar menerima status nuklirnya dan berusaha menegosiasikan keringanan sanksi barat terhadap Korea Utara.

Korut juga telah meningkatkan intensitas uji coba militernya dalam beberapa minggu terakhir, menanggapi latihan militer yang  sedang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan sejak tanggal 13-23 Maret.

Korea Utara mengklaim bahwa latihan uji coba militernya adalah latihan untuk melawan invasi. Pyongyang juga mengatakan bahwa pemimpin Kim Jong Un telah menghadiri beberapa latihan uji coba lainnya di minggu ini.

Selain serangkaian uji coba rudal, propaganda Korea Utara juga gencar menggembar-gemborkan apa yang mereka katakan sebagai suksesnya uji coba drone peledak bawah air berkekuatan nuklir. Dikatakan bahwa drone tersebut dapat digunakan untuk menciptakan tsunami lokal, yang dapat menyerang kapal-kapal hingga pelabuhan musuh.

Namun para pengamat menanggapi dengan skeptis klaim teknis spesifik yang dipublikasikan oleh kantor berita Korea Utara  KCNA itu.

kp/hp (AP, dpa, Reuters)