1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Minta Kedubes Asing Turunkan Bendera Ukraina, Kenapa?

17 Mei 2023

Cina meminta kedutaan besar asing dan organisasi internasional di Beijing agar tidak menggunakan dinding bagian luar bangunan mereka untuk 'propaganda politik' yang terkait dengan tanda-tanda dukungan terhadap Ukraina.

https://p.dw.com/p/4RT5f
Papan reklame yang berbunyi, "Kami bersama dengan Ukraina" dan "Kami mendukung Ukraina"
Reklame, yang mendukung Ukraina setelah invasi Rusia, di luar kedutaan besar Kanada di Beijing pada 2 Maret 2022Foto: Carlos Garcia Rawlins/REUTERS

Cina telah menginformasikan beberapa kedutaan besar asing dan organisasi internasional di Beijing untuk tidak menampilkan "propaganda yang dipolitisasi" di gedung mereka, kata para diplomat kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa permintaan itu tampaknya ditujukan untuk pengibaran bendera Ukraina yang telah mereka pajang sejak invasi Rusia.

Beberapa kedutaan besar asing di ibu kota Beijing mengibarkan bendera Ukraina, menyusul invasi pada Februari 2022 yang memicu kecaman internasional terhadap Rusia, sekutu dekat Cina.

"Kami dan yang lainnya mendapat surat yang meminta kedutaan dan kantor perwakilan untuk tidak menggunakan dinding luar gedung mereka untuk 'propaganda yang dipolitisasi'," kata seorang diplomat, yang kedutaannya memasang gambar bendera Ukraina, kepada Reuters, tanpa menyebut nama.

Diplomat itu mengatakan bahwa pihaknya tidak berniat untuk mematuhi pemberitahuan tersebut. Tiga diplomat lainnya yang berbasis di Beijing mengonfirmasi bahwa telah menerima pemberitahuan itu dan menambahkan bahwa meskipun tidak secara langsung menyebutkan bendera Ukraina, permintaan otoritas Cina jelas ditujukan untuk itu.

Kementerian Luar Negeri Cina tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sempat ada aksi perusakan

Beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina, poster dan bendera Ukraina di dinding luar Kedutaan Besar Kanada di Beijing dirusak dengan grafiti anti NATO, kata seorang saksi kepada Reuters.

Kedutaan besar Uni Eropa, Inggris, Jerman, dan Polandia di Beijing juga menampilkan gambar bendera Ukraina.

Cina menyerukan perdamaian di Ukraina, tetapi menahan diri untuk tidak mengutuk sekutunya Rusia, yang menyebabkan kritik dari negara-negara Barat.

Beberapa kedutaan besar di Beijing juga mengibarkan bendera pelangi untuk mendukung komunitas LGBT, untuk menandai Hari Internasional melawan Homofobia, Transfobia, dan Bifobia pada hari Rabu (17/05), dan Bulan Kebanggaan LGBT pada Juni mendatang.

Tidak jelas apakah Cina, yang telah menghadapi kritik dari kelompok hak asasi karena membungkam aktivis LGBT dalam beberapa tahun terakhir, keberatan dengan pengibaran bendera pelangi itu.

ha/hp (Reuters)