1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bom di Jakarta, Serangan Bunuh Diri

17 Juli 2009

Kepolisian Indonesia, Jumat malam (17/07) mengumumkan hasil penyelidikan awal menyangkut bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta, yang menewaskan 8 orang termasuk warga Negara asing dan melukai puluhan korban.

https://p.dw.com/p/Irq2
Petugas kepolisian sedang memeriksa lokasi ledakan di Hotel MarriotFoto: AP

Kepolisian Indonesia memastikan, ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jum’at pagi (17/07) dilakukan oleh pembom bunuh diri. Demikian diungkapkan Kapolri Bambang Hendarso Dahuri berdasarkan kajian analisa serta hhasil pemeriksaan saksi di TKP. Lebih lanjut Bambang Hendarso Dahuri menyatakan, pihak kepolisian saat ini sedang mengindetifikasi tubuh dua korban tewas yang diduga sebagai pelaku pemboman ini.

Kepolisian telah memastikan bahwa bom, yang meledak di dua hotel mewah itu, berjenis sama dengan bom yang ditemukan polisi di Cilacap pada 14 Juli 2009 lalu. Meski demkian Kapolri Bambang Hendraso sejauh ini belum menunjuk Jamaah Islamiyah sebagai kelompok penyebar teror itu. Ia hanya mengungkapkan, bahwa bom itu disiapkan oleh para tersangka di kamar 1808 hotel JW Marriot.

Sementara itu pengamat masalah terorisme dari International Crisis Group ICG, Sidney Jones mengungkapkan analisanya bahwa ledakan bom ini dilakukan oleh kelompok Jihadi. "Saya kira sejak dua-tiga tahun belakangan kekecualian selalu Noordin. Noordin selalu bisa lolos dari razia polisi, mengumpulkan para orang yang bisa diindokrinasikan. Misal kelompok Palembang yang tidak pernah jadi kelompok JI, atau bikin aksi kekerasan. Saya 80 persen yakin ini pekerjaan kelompok Jihadi," ungkap Sydney Jones.

Kapolri telah menegaskan tekad untuk mengejar dan menangkap para pelaku. Tetapi aksi pemboman yang hanya berselang dua pekan setelah pemilu presiden ini telah merebakan spekulasi mengenai kemungkinan adanya motif politik. Adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mula-mula melansir kemungkinan adanya kaitan bom kali ini dengan hasil Pilpres yang menempatkanya sebagai pemenang dalam hitung cepat.

Sementara itu, Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, yang sejak semula menyatakan kecewa dengan hasil Pemilu, meminta aksi teror itu tidak dipolitisir. Ia meyakinkan: “Jelas bahwa dari kubu, Megawati - Prabowo dan saya pun yakin Jusuf Kalla - Wiranto, saya yakin tidak sedikitpun terlintas untuk kita ke arah seperti. Kita cinta tanah air kita, kita cinta rakyat kita. Kita ingin maju. Berandai-andai berspekulasi itu bagi kita tidak perlu. Kita berpikir positif. Saya katakan tadi, saya pun bersedia menghadap bapak presiden untuk apa yang bisa saya lakukan untuk mendukung, membantu.”

Bagaimanapun serangan bom di Jakarta ini, sangat mengagetkan, karena terjadi dalam periode aman setelah serangan bom terakhir di ibukota 5 tahun lalu. Ini adalah serangan bom kedua di hotel JW Marriot setelah tahun 2003 lalu oleh kelompok Jamaah Islamiyah.

Zaki Amrullah

Editor: Ayu Purwaningsih