1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Berlakukan Sanksi Baru terhadap Iran

23 Mei 2023

Uni Eropa hari Senin (22/5) memberlakukan sanksi baru terhadap pejabat dan entitas Iran atas peran mereka dalam penumpasan keras terhadap gerakan protes. Sanksi baru menargetkan 5 pejabat dan dua lembaga Iran.

https://p.dw.com/p/4Rh4d
Anggota Garda Revolusi di Teheran
Anggota Garda Revolusi di TeheranFoto: Morteza Nikoubazl/NurPhoto/picture alliance

Uni Eropa (UE) memberlakukan sanksi baru terhadap Iran atas tindakan brutal Teheran terhadap gerakan protes di negaranya. Paket sanksi terbaru, yang kedelapan diberlakukan oleh UE atas setelah penindasan aksi protes, antara lain berupa pembekuan aset badan bisnis Garda Revolusi Iran.

Lembaga koperasi yang menangani investasi Garda Revolusi Iran, IRGC Cooperative Foundation, dimasukkan ke dalam daftar hitam Uni Eropa- Aset lembaga itu di Uni Eropa dibekukan. Uni Eropa juga memberlakukan larangan visa kepada para pejabat yang "menyalurkan dana untuk represi brutal rezim".

Konglomerat ekonomi IRGC Cooperative Foundation dituduh melayani penyaluran dana gelap untuk sayap bersenjata paramiliter revolusi Islam Teheran. Lembaga itu pada Januari lalu sudah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat.

Pejabat polisi dan organisasi mahasiswa Garda Revolusi masuk daftar hitam

Uni Eropa juga memasukkan Organisasi Mahasiswa Basij, yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran dan bergerak di di kampus-kampus universitas, ke dalam daftar hitam. Selain itu, lima pejabat rezim, termasuk tiga komandan polisi senior, seorang pejabat dunia maya dan seorang jaksa wilayah juga dimasukkan ke dalam daftar hitam.

Otoritas Iran secara brutal menindak protes yang muncul setelah kematian Jina Mahsa Amini dalam tahanan polisi pada 16 September lalu. Perempuan Kurdi Iran yang berusia 22 tahun itu sebelumnya ditangkap polisi susila di Teheran karena tuduhan melanggar aturan pakaian Republik Islam Iran.

Hari Jumat lalu (19/5), Iran mengeksekusi tiga aktivis lagi dengan hukuman gantung atas tuduhan membunuh anggota pasukan keamanan pada demonstrasi di kota Isfahan bulan November tahun lalu. Eksekusi ketiga aktivis menambah jumlah warga Iran yang dieksekusi sehubungan dengan aksi protes menjadi tujuh orang.

Menlu Jerman Annalena Baerbock
Menlu Jerman Annalena BaerbockFoto: Thomas Koehler/photothek/picture alliance

Menlu Jerman Annalena Baerbock: Separuh warga Iran dirampas hak-haknya

Dengan sanksi terbaru Uni Eropa, berarti saat ini ada 160 individu, perusahaan, dan lembaga yang masuk dalam daftar hitam dan dibekukan asetnya di seluruh Uni Eropa. Beberapa anggota menuntut agar Garda Revolusi juga didaftarkan sebagai kelompok teroris. Tetapi para pejabat Uni Eropa mengatakan hal itu sulit untuk dibuktikan.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock hari Senin kembali mengecam situasi hak asasi manusia di Iran yang terus memburuk. "Penindasan brutal di Iran sayangnya terus berlanjut," katanya menjelang pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa hari Selasa (23/2) di Brussel, Belgia. Annalena Baerbock terutama mengecam penidasan brutal perempuan dan remaja. Kewajiban memakai hijab di Iran sekarang menjadi alat untuk "pengawasan total", tambahnya.

Rejim Iran mengumumkan akan mengawasi kewajiban memakai hijab dengan lebih ketat lagi. Untuk itu, polisi sekarang akan menggunakan pengawasan video sebagai alat bukti. "Tidak bisa diterima, bahwa separuh dari penduduk Iran dirampas hak-haknya," kata Annalena Baerbock.

hp/yf (dpa, afp, epd)