1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Trump Didakwa dalam Kasus Penyelidikan Pilpres AS 2020

2 Agustus 2023

Dewan juri federal telah mendakwa Donald Trump atas tuduhan upaya membatalkan pemilu 2020 dan aksi pemberontakan 6 Januari di Gedung Kongres AS.

https://p.dw.com/p/4UfCj
Rapat umum kampanye Donald Trump di Amerika Serikat
Trump menghadapi berbagai dakwaan dan tuntutan hukum saat kampanye pemilu 2024 dimulaiFoto: Joed Viera/AFP/Getty Images

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dituntut pidana oleh federal pada hari Selasa (01/08), atas upayanya membatalkan kekalahan dalam pemilu AS 2020 dan pemberontakan di Gedung Kongres AS pada tanggal 6 Januari.

Trump didakwa dengan empat tuduhan, termasuk tiga tuduhan konspirasi dan satu tuduhan menghalangi proses resmi dakwaan setebal 45 halaman yang diajukan oleh penasihat khusus Departemen Kehakiman AS Jack Smith.

"Tujuan dari konspirasi ini adalah untuk membatalkan hasil yang sah dari pemilihan presiden tahun 2020 dengan menggunakan klaim palsu yang disengaja tentang kecurangan pemilu," tulis surat dakwaan tersebut.

Penasihat khusus Departemen kehakiman AS Jack Smith
Penasihat khusus Departemen Kehakiman, Jack Smith, membacakan dakwaan terhadap TrumpFoto: Jacquelyn Martin/AP Photo/picture alliance

Penyalahgunaan dokumen rahasia pemerintah

Trump dipanggil untuk hadir di pengadilan federal di Washington DC pada hari Kamis (27/07). Jack Smith mengatakan bahwa dia akan mengupayakan "persidangan kilat" untuk kasus ini.

Smith telah mengajukan tuntutan terhadap Trump atas tuduhan penyalahgunaan dokumen rahasia pemerintah yang dia simpan di rumah mewahnya di Mar-a-Lago. Trump dijadwalkan akan diadili di persidangan federal Florida pada bulan Mei tahun depan.

Pada awal bulan Juni lalu, Trump didakwa atas 37 dakwaan terkait penolakannya untuk mengembalikan dokumen rahasia yang dibawa ke Florida, setelah dia meninggalkan Gedung Putih.

Tuduhan-tuduhan itu termasuk penyimpanan informasi pertahanan negara, menghalangi keadilan, dan membuat pernyataan palsu, yang dapat dikenai hukuman 20 tahun penjara.

Dalam dakwaan terbaru yang diajukan Smith minggu lalu, Trump juga dituduh telah berusaha menghapus rekaman kamera CCTV di kediamannya, agar tidak diberikan kepada FBI dan dewan juri.

Dakwaan lainnya terhadap Trump

Mantan presiden AS tersebut juga telah menghadapi persidangan terpisah di New York menyusul penyelidikan atas tuduhan uang tutup mulut menjelang pemilu, yang dibayarkan kepada bintang film dewasa Stormy Daniels.

Trump telah menyatakan bahwa dia tidak bersalah atas semua tuduhan dakwaan dalam kasus-kasus yang tengah berlangsung tersebut.

Surat dakwaan untuk mantan presiden AS tersebut menyebutkan bahwa selama lebih dari dua bulan setelah pemilu pada 3 November 2020, Trump mengklaim dirinya yang sebenarnya memenangkan pilpres dan menyebarkan kebohongan dugaan kecurangan pada hasil pemilu.

Surat dakwaan tersebut juga menyebutkan enam orang rekan konspirator dalam kasus ini, tetapi tidak ada yang diidentifikasi dan Trump adalah satu-satunya terdakwa yang disebutkan.

Mantan presiden AS Donald Trump Donald Trump
Mantan presiden AS Donald Trump mengecam Jack SmithFoto: Gerald Herbert/AP Photo/picture alliance

Bantahan Trump

Calon terdepan untuk nominasi presiden dari Partai Republik tahun 2024 mendatang tersebut mengecam Smith. Trump menyebut Smith "gila" dan mengatakan bahwa jaksa penuntut itu telah mengeluarkan "dakwaan palsu lainnya" untuk "mengganggu pilpres mendatang."

"Mengapa mereka tidak melakukannya 2,5 tahun yang lalu?" Trump mengatakan dalam sebuah unggahan di platform media Truth Social miliknya. "Mengapa mereka menunggu begitu lama? Karena mereka ingin melakukannya tepat di tengah-tengah kampanye saya," tambah Trump.

Jaksa penuntut Georgia juga sedang menyelidiki apakah Trump secara ilegal berusaha untuk membatalkan hasil pemilu 2020 di negara bagian selatan.

Penyelidikan ini dipicu oleh panggilan telepon Trump pada 2 Januari 2021 dengan Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger, ketika Trump secara tidak langsung menekan pejabat pemilu Raffensperger, untuk "menemukan" 11.780 suara yang akan membalikkan kekalahannya dari Biden di negara bagian tersebut.

Biden menolak untuk berkomentar

Gedung Putih dan Presiden AS Joe Biden memilih untuk menolak berkomentar setelah pengumuman dakwaan terhadap Trump dikeluarkan.

"Kami akan menyerahkannya ke Departemen Kehakiman, yang melakukan investigasi kriminal secara independen," kata juru bicara Gedung Putih Ian Sams.

Biden sama sekali tidak menanggapi pertanyaan wartawan tentang masalah yang tengah dihadapi oleh pendahulunya itu.

Minggu lalu, Gedung Putih juga mengeluarkan pernyataan serupa bahwa, "Kalian akan sering mendengar kami mengatakan ini, bahwa kami percaya pada supremasi hukum. Presiden telah sangat konsisten dalam hal ini," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada para wartawan.

kp/ha (Reuters, AFP)