1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Hukum dan PengadilanAmerika Serikat

Trump Mengaku Tak Bersalah atas Tuduhan Dokumen Rahasia

14 Juni 2023

Mantan Presiden AS Donald Trump mengaku tak bersalah atas puluhan tuduhan soal penyalahgunaan dokumen pemerintah. Proses ini bakal memakan waktu setidaknya satu tahun atau bahkan lebih.

https://p.dw.com/p/4SXek
Mantan Presiden AS Donald Trump
Donald Trump melambaikan tangan saat mengunjungi restoran Kuba Versailles, setelah membacakan pengakuan tak bersalahnya di Pengadilan Miami pada Selasa (13/06)Foto: Alon Skuy/Getty Images

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak bersalah atas puluhan tuduhan kejahatan federal yang menyatakan bahwa dia telah melanggar hukum dengan menyimpan dokumen keamanan nasional saat lengser dari jabatannya dan berbohong kepada pihak pemerintah yang tengah mencari dokumen tersebut.

Dia dituduh menimbun dokumen rahasia pemerintah, memamerkannya kepada para tamu, tetapi mencoba menyembunyikannya kepada para penyelidik.

Trump mengaku tak bersalah

Mantan Presiden AS itu meninggalkan gedung pengadilan pada Selasa (13/06) dan sempat secara tiba-tiba mampir di sebuah restoran Kuba terkenal di Miami.

Orang-orang mengerumuni Trump di restoran Versailles dan menyanyikan lagu ulang tahun sehari menjelang dia berusia ke-77.

Trump kecam Joe Biden

Pada hari yang sama, dia berangkat ke New Jersey. Saat itu Trump mengatakan kepada para kerumunan yang hadir dalam kegiatan penggalan dana untuk klub golf New Jersey miliknya bahwa: "Seorang presiden korup membuat lawan politiknya ditangkap atas tuduhan palsu dan dibuat-buat, yang nantinya dia dan banyak presiden lainnya akan bersalah, tepatnya di tengah Pemilihan Presiden, dia akan kalah telak."

"Hari ini, kita menyaksikan penyalahgunaan kekuasaan paling jahat dan keji dalam sejarah negara kita. Sangat menyedihkan menyaksikan ini," kata Trump.

Seputar dakwaan federal dan persidangan

Trump menghadapi setidaknya 37 tuduhan kejahatan dan didakwa dengan sengaja menyembunyikan dokumen rahasia yang dianggap jaksa penuntut dapat membahayakan keamanan nasional jika diekspos. Kasus ini menimbulkan dampak hukum yang besar mengingat adanya kemungkinan hukuman penjara beberapa tahun.

Pengakuan tak bersalah

Pengakuan tak bersalah yang diajukan di hadapan Hakim AS Jonathan Goodman di Pengadilan Federal Miami tersebut mempersiapkan pertarungan hukum yang bakal besar, nantinya berlangsung beberapa bulan ke depan saat masa kampanye Trump untuk kembali memenangkan jabatan presiden pada pemilihan November mendatang. Ahli menyebut persidangan ini dapat memakan waktu satu tahun atau bahkan lebih sebelum persidangan berlangsung.

Sidang ini dilakukan secara tertutup tanpa adanya kamera atau pun siaran langsung. Turut hadir mantan ajudan Trump, Walt Nauta, yang ikut terseret kasus dan didakwa dalam kasus ini.

Tak pernah terjadinya sebelumnya

Kedatangan Trump di gedung pengadilan merupakan momen penting bagi Departemen Kehakiman AS, lantaran hingga pekan lalu belum pernah mengajukan dakwaan terhadap seorang mantan presiden. Dakwaan tersebut, meskipun sebagian besar bersifat prosedural, tetapi yang terbaru dalam serangkaian potensi penuntutan terhadap seorang mantan presiden.

Di New York, Trump dituduh membayar uang tutup mulut saat masa kampanyenya di tahun 2016. Secara bersamaan sebuah investigasi juga tengah berjalan di Washington dan Atlanta, dalam kasus itu Trump dituduh berupaya mencampuri hasil pemilu tahun 2020, saat dirinya kalah melawan Joe Biden.

Reaksi Trump atas sejumlah tuduhannya

Kasus ini sarat dengan implikasi politik bagi Trump yang bersikukuh tidak bersalah dan menggambarkan kasus-kasus itu sebagai sebuah percobaan yang melemahkan Trump untuk terpilih kembali. Politisi partai Republik ini juga bersumpah akan mengikuti pemilu terlepas dari hasil akhir kasus dokumen rahasia nantinya.

Menurut survei yang dilakukan Reuters/Ipsos, Trump jauh mengungguli rivalnya sesama Partai Republik dalam nominasi pemilihan presiden tahun 2023 dan sebanyak 81% kader partai tersebut melihat tuduhan atas Trump bermotif politik.

Malam menjelang sidang, para pendukung Trump telah turun ke jalanan. Trump sendiri mengajak mereka untuk ikut serta dalam sebuah aksi yang direncanakan di luar gedung pengadilan Miami.

Apa isi dakwaannya?

Sebanyak 37 dakwaan itu di dalamnya mencakup soal pelanggaran Undang-Undang Spionase, yang mengriminalisasi kepemilikan informasi pertahanan yang tidak sah, dan konspirasi perintangan keadilan, dengan ancaman pidana badan selama 20 tahun.

Dakwaan itu menuduh Donald Trump sengaja menyimpan ratusan dokumen rahasia yang dibawanya dari Gedung Putih ke kediaman pribadinya di Mar-a-Lago setelah masa jabatannya habis pada Januari 2021.

Dokumen yang disimpan Trump, termasuk dalam sebuah kamar mandi, balairung, kamar tidur, dan kamar mandi, termasuk dokumen soal program nuklir, kemampuan pertahanan dan persenjataan AS, pemerintah asing, serta sebuah "rencana serangan" Pentagon.

Saat informasi tersebut terekspos, dampaknya bisa membahayakan militer, sumber-sumber rahasia, dan metode pengumpulan intelijen, pungkas para jaksa.

mh/ha (AP, AFP, Reuters)