1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Tim Walz Resmi Jadi Cawapres Kamala Harris

22 Agustus 2024

Tim Walz resmi jadi cawapres Kamala Harris. Gubernur Minnesota itu menyebut, ini “kehormatan bagi saya”. Semakin banyak petinggi Partai Demokrat yang mendukung pasangan ini.

https://p.dw.com/p/4jlJh
Tim Walz di Konvensi Nasional Partai Demokrat
Sang pengajar dan pelatih sepak bola di Minneosta, Tim Walz, resmi jadi cawapres HarrisFoto: Brendan Mcdermid/REUTERS

Gubernur Minnesota Tim Walz (60) telah resmi menerima nominasi Partai Demokrat sebagai calon wakil presiden, dalam pidato utamanya di Konvensi Nasional. Ia menyebut hal ini sebagai "kehormatan dalam hidup saya.”

Dalam pidatonya, Walz juga berterima kasih kepada para hadirin yang memadati arena konvensi, karena telah "membawa kegembiraan” dalam terpilihnya dia sebagai pasangan dari capres Partai Demokrat Kamala Harris yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat (AS).

"Merupakan kehormatan bagi saya untuk menerima pencalonan sebagai wakil presiden Amerika Serikat. Kita semua berada di sini malam ini untuk satu alasan sederhana, kita mencintai negara ini,” ujar Walz di Chicago.

Kamala Harris juga rencananya akan berpidato pada malam terakhir pergelaran acara ini, pada Kamis (22/08).

Kamala Harris dan Tim Walz di Konvensi Nasional Partai Demokrat
Tim kampanye Harris berhasil mengumpulkan dana empat kali lebih banyak dari tim TrumpFoto: Anna Moneymaker/Getty Images

Dana kampanye Harris terkumpul 4 kali lipat lebih banyak dari Trump

Kelompok penggalangan dana kampanye utama Kamala Harris, pada Juli lalu berhasil meraup dana empat kali lebih banyak dibanding dana kampanye Donald Trump, menurut pengungkapan federal yang dirilis pada Selasa (20/08).

Tim kampanye calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, kepada Komisi Pemilihan Umum AS melaporkan, pihaknya telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $204 juta (sekitar Rp3,2 triliun) bulan lalu. Sementara mantan Presiden Trump dari Partai Republik itu hanya dapat mengumpulkan dana kampanye sebesar $48 juta (sekitar Rp350 miliar).

Dana yang diperoleh Harris itu juga termasuk uang yang terkumpul satu bulan sebelum Harris mencalonkan dirinya pada 21 Juli, saat Presiden AS Joe Biden membatalkan upaya pencalonannya.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Biden juga memberikan dukungannya terhadap Harris. Data juga menunjukkan, kelompok penggalangan dana kampanye Partai Demokrat ini berhasil mengumpulkan lebih dari $60 juta (sekitar Rp936 miliar) dalam tiga hari pertama pencalonan Harris.

Namun, Harris juga menghabiskan lebih banyak dana daripada Trump dalam sebulan kampanyenya. Harris menghabiskan sebanyak $81 juta (sekitar Rp1,3 triliun) dibanding kampanye Trump yang hanya menghabiskan dana sebesar $24 juta (sekitar Rp375 miliar), menurut laporan FEC.

Kendati para kandidat dan partai yang mengusung mereka saling bekerja sama, jumlah dana yang terkumpul menjadi sangat penting, karena menurut undang-undang kampanye-kampanye itu diberikan diskon besar untuk iklan di televisi, sementara partai dan kelompok-kelompok aliansinya harus membayar penuh.

Trump kembali gelar kampanya terbuka

Donald Trump kembali menggelar kampanye terbuka pertamanya, sejak insiden percobaan pembunuhan terhadap dirnya.

Saat berpidato dengan latar belakang pesawat-pesawat tempur antik di sebuah museum penerbangan di North Carolina, Trump menyebut lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, sebagai "orang dari sayap kiri yang paling radikal”, yang pernah mencalonkan diri untuk Gedung Putih.

Trump juga mengeklaim bahwa jutaan pekerjaan akan "lenyap dalam semalam”, jika Harris memenangkan Pemilu AS pada November mendatang.

"Tabungan hidup Anda akan musnah,” kata Trump kepada para pendukungnya.

"Di seluruh dunia, musuh-musuh kita tahu bahwa Amerika tidak akan bisa dianggap remeh jika saya yang menjadi panglima tertingginya,” tambah Trump. "Jika Kamala menang pada November nanti, Perang Dunia ke-III hampir pasti akan terjadi.”

North Carolina adalah salah satu dari beberapa negara bagian yang diperkirakan akan menentukan hasil Pemilu AS 2024 pada tanggal 5 November mendatang.

 

kp/as (AP, Reuters)