1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Rencana Penyelamatan Sektor Perbankan Eropa

Bernd Riegert14 Oktober 2008

Negara-negara pengguna Euro serta Inggris akhirnya mengambil tindakan bersama untuk menghadapi krisis keuangan. Keputusan itu juga berkaitan dengan masa depan perekonomian Uni Eropa. Mudah-mudahan ini belum terlambat.

https://p.dw.com/p/FYhQ
Presiden Perancis dan Ketua Dewan UE Nicolas Sarkozy (kanan) dan Ketua Komisi UE Jose-Manuel Barroso (12/10)Foto: AP

Para politisi dari negara anggota Uni Eropa yang terpenting akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah bersama. Itu karena keterkejutan akibat besarnya kerugian di pasar saham seluruh dunia, serta peringatan bahwa bank-bank Eropa juga bisa menjadi korban ambruknya sistem keuangan. Para politisi menyadari, bahwa mereka harus kembali memenangkan kepercayaan manager-manager bank dan pelanggannya.

Itu semua hanya dapat tercapai jika ada tekad bersama dan pernyataan yang jelas. 15 negara anggota Uni Eropa yang menggunakan mata uang Euro serta Inggris sekarang akan mengambil tindakan seragam, untuk menyelamatkan sektor keuangan negaranya dari keruntuhan. Langkah itu diambil walaupun setiap pemerintah harus membayar sendiri kerugian bank-bank di negaranya.

Resep Mujarab untuk Menangani Krisis

Sepekan lalu, saat KTT tentang krisis keuangan pertama kali diadakan di Paris, saling pengertian seperti ini tidak mungkin terjadi. Sekarang pada KTT kedua, semua keraguan tersingkir oleh dasyatnya krisis keuangan yang menyapu ibaratnya badai. Waktu sepekan hilang begitu saja tanpa digunakan. Dengan jaminan yang diberikan negara bagi bank-bank, juga melalui jaminan untuk tukar-menukar kredit antar bank, negara-negara Uni Eropa ingin mengatasi krisis.

Resep mujarab ini sudah digunakan dengan sukses oleh Swedia tahun 90an lalu saat menghadapi krisis keuangan. Akhirnya paket penyelamatan tidak banyak merugikan pemerintah Swedia, karena sektor perbankan dapat memperbaiki keadaannya sendiri. Apakah resep ini juga dapat berfungsi bagi krisis global? Tidak ada yang bisa memperkirakan dengan serius, karena perkembangannya sangat cepat dan dramatis.

Rakyat Harus Membayar

Dalam waktu singkat negara-negara Uni Eropa harus menggerakkan dana sejumlah milyaran. Dalam situasi terburuk, jika jaminan harus dibayar semua, maka ribuan milyar harus dibayar, dan itu hanya di wilayah Uni Eropa saja. Ini semua belum pernah terjadi sebelumnya. Keputusan ini belum pernah harus diambil oleh politisi Uni Eropa di waktu lalu.

Dana ini hanya dapat diperoleh negara-negara dengan meminjam. Jika tidak, mereka harus mengadakan pajak khusus. Atau pemerintah harus mencetak lebih banyak uang lagi, yang pasti menyebabkan inflasi besar-besaran. Ini akan berarti turunnya harga uang bagi setiap orang yang memiliki simpanan. Mau dipandang dari segi manapun, jika rencana Uni Eropa gagal, akhirnya rakyatnyalah yang harus menderita kerugian.

Apakah Negara Tidak Akan Bangkrut?

Mengingat jumlah uang yang dijanjikan negara hampir tidak dapat dipercaya, sebuah pertanyaan jelas muncul: apakah negara tidak akan bangkrut? Tentu saja negara bisa bangkrut. Jerman sudah pernah bangkrut dua kali, yaitu setelah Perang Dunia pertama dan setelah Perang Dunia kedua. Awal baru setelah kebangkrutan hanya dapat dicapai, karena reformasi mata uang diadakan. Tetapi sekarang reformasi tidak bisa diadakan lagi, karena ekonomi 15 negara saling terkait oleh mata uang bersama, yaitu Euro.

Luar biasa, bahwa hanya dalam waktu beberapa hari Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel tampaknya sudah dapat berdamai, dan bertekad untuk berjuang bersama-sama. Ini menunjukkan betapa besarnya ancaman yang dapat menimpa ekonomi Eropa. Kini semua orang menatap perkembangan pada pasar saham. Apakah bursa akan membaik, dan memberikan imbalan berupa kepercayaan bagi upaya para politisi? Rabu besok (15/10) KTT Uni Eropa berikutnya sudah akan diadakan. Kini semua hanya dapat berharap.

Peraturan bagi Ekonomi Dunia

Jika badai sudah menenang, Eropa harus mendesak dunia, agar peraturan seragam diadakan di sektor keuangan. Selama ini keseragaman ditentang Eropa, terutama Inggris. Perdana Menteri Inggris kini harus membungkus paket penyelamatan yang paling besar.

Kita sudah tidak dapat lagi menyerahkan uang kepada dana-dana yang tidak transparan, juga tidak kepada manager-manager bank yang tidak mampu melakukan pekerjaannya, dan juga tidak kepada spekulan-spekulan yang serakah. (ml)