AS Lancarkan Serangan Udara di Suriah
24 Maret 2023Menteri pertahanan AS Lloyd Austin Kamis (23/3) mengatakan, atas perintah presiden Joe Biden, ia memberikan otorisasi serangan udara presisi di kawasan timur Suriah, menyasar fasilitas kelompok yang berafiliasi dengan satuan Garda Revolusi Iran.
"Serangan udara dilancarkan sebagai respons atas serangan pada hari Kamis (23/3) serta rangkaian serangan sebelumnya oleh kelompok koalisi di Suriah yang berafiliasi kepada Garda Revolusi Iran", tambah Austin.
Kementrian Pertahanan di Washington menyatakan, seorang kontraktor warga AS tewas dan 5 orang lainnya cedera, setelah sebuah drone kamikaze menghantam fasilitas perawatan teknis di basis koalisi dekat Hasakeh di timur laut Suriah.
Pentagon melaporkan, seorang kontraktor lainnya juga cedera dalam serangan drone, yang menurut penyelidikan badan intelejen, diyakini buatan Iran.
Serangan drone itu dilancarkan bersamaan dengan pemberitaan media Iran, yang melaporkan seorang jenderal Garda Revolusi Iran terbunuh beberapa hari sebelumnya, ketika bertugas sebagai penasihat bagi pemerintah di Damaskus.
Satuan Garda Revolusi Iran yang merupakan sayap militer Iran sudah dimasukkan dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh pemerintah di Washington.
Serangan udara AS menarget sejumlah markas kombatan
Rami Abdel Rahman, pimpinan NGO Syrian Observatory for Human Rights hari Jumat (24/3) melaporkan, sedikitnya 8 orang tewas akibat serangan udara AS itu. Kelompok monitor yang bermarkas di Inggris itu memiliki jaringan luas di Suriah yang dirobek perang sejak tahun 2011.
"Serangan udara AS yang menarget sebuah gudang senjata di dalam kota Deir Ezzor, menewaskan 6 kombatan pro-Iran. Sementara serangan terhadap sasaran di gurun Mayadine dan dekat Albu Kamal menewaskan dua kombatan pro-Iran", ujar Rami Abdel Rahman.
Ratusan serdadu AS saat ini masih beroperasi di Suriah, sebagai bagian dari koalisi bersama kelompok Kurdi, Syrian Democratic Forces (SDF) untuk melawan sisa kelompok Islamic State-ISIS, dan sering jadi sasaran serangan kelompok militan bersenjata.
"Kami akan selalu melakukan tindakan yang diperlukan, untuk melindungi pasukan kami, dan akan selalu merespons dalam waktu dan di tempat yang tepat”, pungkas jenderal Michael Kurilla, komandan pusat komando AS. as/hp (afp, rtr)