1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikIsrael

Satu Tahun Perang Israel-Hamas, Netanyahu: Kami akan Menang

7 Oktober 2024

Netanyahu mengatakan militer negaranya “benar-benar mengubah keadaan” dalam satu tahun sejak serangan Hamas di Israel. Sementara itu, serangan terbaru mengguncang Beirut selatan.

https://p.dw.com/p/4lTCX
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
"Setahun yang lalu, kami mengalami pukulan yang mengerikan. Selama 12 bulan terakhir, kami telah sepenuhnya mengubah keadaan," kata NetanyahuFoto: Nir Elias/Pool Photo/AP/picture alliance

Israel melancarkan serangan barunya di Beirut selatan, demikian laporan media resmi Lebanon. Serangan itu terjadi tak lama setelah seruan tentara Israel kepada warga Beirut selatan untuk mengungsi keluar dari wilayah yang dianggap sebagai kubu Hizbullah tersebut.

"Pesawat tempur musuh melancarkan dua serangan di pinggiran kota bagian selatan. Serangan pertama menyasar ke daerah Saint Therese, dan serangan kedua menyasar ke Burj al-Barajneh,” demikian laporan Kantor Berita Nasional Lebanon.

Pengeboman udara itu terjadi kurang dari sehari setelah Israel menggempur area pinggiran selatan Beirut dengan lebih dari 30 serangan udara.

Netanyahu: Israel 'akan menang'

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya akan meraih kemenangan dalam pertempuran dengan para militan di Jalur Gaza dan Lebanon.

Ia juga mengatakan bahwa militer Israel "benar-benar mengubah keadaan” dalam satu tahun sejak serangan teror Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan setidaknya 1.200 orang dan  250 lainnya disandera Hamas.

"Setahun yang lalu, kami mengalami pukulan yang mengerikan. Selama 12 bulan terakhir, kami telah sepenuhnya mengubah keadaan,” ungkap Netanyahu dalam kunjungannya ke perbatasan Lebanon, menurut kantornya.

Sementara serangan balasan militer Israel di Gaza setelah aksi teror 7 Oktober itu telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Ada juga kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas menjadi perang berkelanjutan di wilayah itu, setelah Israel melancarkan operasi daratnya di Lebanon dan bertekad untuk menanggapi rentetan rudal yang ditembakkan oleh Iran.

Hizbullah targetkan pangkalan militer Israel

Hizbullah mengatakan pada hari Senin (07/10) pagi bahwa mereka menargetkan pangkalan militer Israel di dekat kota utara Haifa.

Pasukan Hizbullah meluncurkan "Salvo Fadi 1 Rockets di pangkalan Carmel di selatan Haifa," kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan.

Sirene serangan udara mengaung di utara Israel, termasuk kota Haifa pada Minggu (06/10) malam.

Sebelumnya, militan yang berbasis di Lebanon mengatakan mereka melakukan dua serangan di pangkalan lain juga di selatan Haifa.

Kelompok itu mendedikasikan serangan itu untuk pemimpinnya yang terbunuh, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut bulan lalu.

Hizbullah adalah kelompok militan Syiah yang didukung Iran di Lebanon. Mereka ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara Arab.Uni Eropa juga mengkategorikan mereka sebagai kelompok teroris.

kp/ha/yf (AP, dpa, AFP, Reuters)