1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sejarah

Rumah Hitler Lahir Jadi Kantor Polisi

Rebecca Staudenmaier
21 November 2019

Pemerintah Austria berdebat selama bertahun-tahun untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dengan rumah tempat Adolf Hitler dilahirkan, termasuk mempertimbangkan untuk menghancurkannya.

https://p.dw.com/p/3TNgS
Österreich Braunau 2016 | Geburtshaus von Adolf Hitler
Foto: picture-alliance/dpa/Maxppp

Bangunan tempat Adolf Hitler menghabiskan beberapa bulan pertama dalam hidupnya sekarang akan diubah menjadi markas polisi regional, demikian pengumuman pemerintah Austria, Selasa (19/11).

"Penggunaan gedung oleh polisi di masa depan akan menjadi sinyal yang jelas bahwa gedung ini tidak akan pernah berfungsi untuk mengenang Nasional-Sosialis," ujar Menteri Dalam Negeri Austria Wolfgang Peschorn.

Banyak pendukung neo-Nazi yang mengunjungi kota Braunau untuk berfoto di depan rumah tersebut, kantor berita DPA melaporkan mengutip warga setempat.

Perseteruan hukum atas 'rumah Hitler'

Para polisi tidak akan langsung pindah ke rumah tersebut, karena sebelumnya pemerintah mengadakan kompetisi arsitektur Uni Eropa untuk mendesain ulang bangunan dan fasad luar.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Austria, pemenang kontes akan diumumkan pada paruh pertama tahun 2020.

Keputusan diambil setelah perseteruan hukum yang panjang antara pemerintah Austria dan pemilik rumah sebelumnya.

Pada awal 2017, pemerintah mengambil alih bangunan dari pemilik pribadinya, yang memicu persidangan tuntutan kompensasi selama bertahun-tahun.

Sidang selesai pada Agustus tahun ini, pemerintah Austria harus membayar kompensasi sebesar € 810.000.

Baca juga: Gigi Hitler Bongkar Mitos Konspirasi Seputar Kematiannya

Dari situs pemujaan Nazi ke kantor polisi

Hitler, yang memimpin Jerman Nazi ke dalam perang yang menewaskan lebih dari 50 juta orang, lahir di sebuah apartemen di lantai atas gedung tersebut pada tahun 1889. Dia tinggal di sana selama beberapa bulan sebelum orang tuanya pindah ke Passau, Jerman.

Ketika Nazi berkuasa, mereka mengubah rumah di Braunau am Inn menjadi semacam pusat fasisme.

Setelah Perang Dunia II, bangunan digunakan sebagai perpustakaan, pusat perawatan bagi penyandang cacat dan sekolah teknik.

Pemerintah Austria sebelumnya mempertimbangkan berbagai usulan untuk bangunan tersebut, termasuk kemungkinan menghancurkannya. (vlz/gtp)