1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikThailand

Raja Thailand Kurangi Hukuman Thaksin Menjadi Satu Tahun

1 September 2023

Mantan Perdana Menteri Thaksin kembali ke Thailand, setelah sekitar 15 tahun mengasingkan diri. Dia ditangkap dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara tak lama kemudian.

https://p.dw.com/p/4VprX
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra saat kedatangannya di bandara Don Mueang Bankok setelah 15 tahun mengasinkan diri
Mantan PM Thailand Thaksin ShinawatraFoto: Athit Perawongmetha/REUTERS

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn pada hari Jumat (01/09) mengurangi masa hukuman penjara mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dari delapan tahun menjadi satu tahun.

Pada hari Kamis (31/08), Thaksin meminta pengampunan kerajaan. Permintaan tersebut diserahkan kepada menteri kehakiman, sebelum Perdana Menteri Srettha Thavisin mempertimbangkannya dan kemudian raja meratifikasinya.

Thaksin "adalah seorang perdana menteri, telah berbuat baik bagi negara dan rakyatnya dan setia kepada monarki," demikian pernyataan tertulis pihak kerajaan pada hari Jumat, saat mengumumkan pengampunan tersebut.

"Dia menghormati proses pengadilan, mengakui kesalahannya, meminta maaf, menerima putusan pengadilan. Saat ini dia sudah tua, menderita penyakit yang memerlukan perawatan profesional medis,” bunyi pernyataan tersebut.

Mengapa Thaksin dipenjara?

Mantan Perdana Menteri dan pendiri partai Pheu Thai Thaksin digulingkan dalam kudeta 17 tahun lalu, yang mendorongnya mengasingkan diri.

Thaksin kembali ke Thailandpada 22 Agustus lalu untuk pertama kalinya setelah 15 tahun mengasingkan diri. Ia kemudian segera ditangkap dan dibawa ke Mahkamah Agung, dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Dia dirawat di rumah sakit pada malam pertamanya di penjara karena nyeri dada dan tekanan darah tinggi.

Hukuman yang dijatuhkan padanya dikatakan didasarkan pada hukuman masa lalu yang diperolehnya secara in-absentia.

Thaksin membentuk partai Thai Rak Thai pada tahun 1998, yang kemudian dikenal sebagai partai Pheu Thai yang kini berkuasa.

Banyak yang mempertanyakan waktu kepulangannya dari pengasingan. Spekulasi pun muncul bahwa pihak Pheu Thai telah membuat kesepakatan dengan pihak lain yang membantu pengampunan Thaksin.

Srettha Thavisin, perdana menteri yang baru diangkat, kini dianggap sebagai wajah gerakan politik Thaksin.

yf/hp (AFP, Reuters)