Neue Exportmärkte für den Mittelstand
15 Februari 2012Menurut Ketua Asosiasi Perdagangan dan Invetasi Luar Negeri Jerman GTAI Michael Pfeiffer, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjanjikan bagi perusahaan-perusahaan menengah Jerman. Tahun 2010, impor Indonesia naik lebih dari 30 persen. Sementara ekspor Jerman ke Indonesia hanya mengalami kenaikan sebesar 4,3 persen.
"Sangat disayangkan. Kita bisa lebih baik. Karena tahun ini pasar Indonesia juga tumbuh naik. Yang bisa menarik terutama pada bidang mesin dan peralatan, produk kimia dan makanan, mobil dan onderdilnya, serta juga peralatan teknik lingkungan,“ dikatakan Michael Pfeiffer.
Pasar Penting Jerman
Selain Indonesia, menurut Michael Pfeiffer, masih banyak negara lain yang dianggap menjanjikan bagi perusahan Jerman, seperti Mongolia, Tunisia, Norwegia, Slowakia, Peru dan Meksiko.
Namun demikian, ditekankan Pfeiffer, negara-negara tetangga Jerman di Eropa masih menjadi pasar terpenting bagi Jerman. Jerman paling banyak menjual produknya ke Perancis, Belanda, Italia dan Inggris. Dan Amerika Serikat juga masih merupakan salah satu pasar terpenting Jerman. Sementara negara-negara ambang industri, seperti Brasil, Rusia, India dan Cina masih menjadi negara pengimpor produk Jerman terbesar.
Peluang di Pasar Lain
Ketua Asosiasi Perdagangan dan Invetasi Luar Negeri Jerman Michael Pfeiffer mengatakan, sudah saatnya bagi perusahaan Jerman untuk melirik negara-negara lain, terutama negara kecil, yang sampai sekarang hampir belum tersentuh industri Jerman. "Kami telah menagmati, negara-negara mana yang mungkin menarik bagi perusahaan menengah Jerman. Di negara di mana persaingannya belum terlalu ketat, masih ada peluang di negara dengan pasar yang tumbuh cepat.“
Negara-negara yang dianggap menjanjikan bagi Jerman, misalnya Republik Slowakia. Negara kecil ini mengalami pertumbuhan jauh di atas rata-rata negara lain di Eropa. Tahun ini, pertumbuhan Slowakia diperkirakan sebesar 1,7 persen dan 2,7 persen di tahun berikutnya. Pertumbuhan Jerman sendiri hanya sekitar 1 persen.
Yang menarik bagi perusahan Jerman di Slowakia adalah, negara ini akan melakukan investasi besar-besaran di sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan rel kereta api.
Mengamati Pasar Lain
Pasar menarik juga berada di Mongolia. Saat ini, volume perdagangan Jerman dan Mongolia hanya berjumlah 150 juta Euro. Dan jumlah ini terus meningkat dua kali lipat setiap tahunnya. Perusahan Jerman memiliki peluang besar untuk berbisnis di Mongolia. Negara yang kaya dengan sumber daya alam masih harus melakukan banyak pembangunan infrastruktur.
Ketua Asosiasi Perdagangan dan Invetasi Luar Negeri Jerman Michael Pfeiffer kembali menyarankan kepada perusahaan Jerman untuk terus mengamati peluang pasar yang ada. "Masih sangat banyak pasar besar dan juga kecil, yang belum menjadi fokus perusahan menengah Jerman, namun menawarkan peluang yang bagus bagi produk kita.“
Klaus Ulrich/Yuniman Farid
Editor: Andy Budiman