1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasKanada

Penusukan Massal Kanada: 1 Pelaku Tewas, 1 Masih Diburu

6 September 2022

Salah satu dari dua bersaudara yang diburu di di Kanada ditemukan tewas, kata polisi. Satu pelaku lagi masih dikejar, setelah diduga melakukan penusukan yang menewaskan 10 orang dan melukai 18 lainnya.

https://p.dw.com/p/4GSZf
Polisi Kanada terus memburu satu pelaku penusukan massal di Saskatchewan
Polisi Kanada terus memburu satu pelaku penusukan massal, setelah pelaku lainnya ditemukan tewas.Foto: David Stobbe/REUTERS

Polisi Kanada menjelajahi provinsi Saskatchewan dan dua provinsi tetangga untuk mencari pelaku penusukan massal yang diidentifikasi sebagai Myles dan Damien Sanderson, masing-masing berusia 30 dan 31 tahun, sejak Minggu pagi (4/9).

Pada Senin sore (6/9), tubuh Damien Sanderson ditemukan "tergeletak di luar ruangan di daerah berumput lebat di dekat sebuah rumah yang sedang diperiksa" oleh pihak berwenang di James Smith Cree Nation, kata Komisaris Polisi Federal, Rhonda Blackmore, pada konferensi pers. Dia memiliki "luka yang terlihat" yang tidak disebabkan oleh dirinya sendiri, katanya.

"Kami tidak bisa mengatakan dengan pasti bagaimana Damien meninggal," kata Rhonda Blackmore, dan menambahkan bahwa dia "berpotensi" dibunuh oleh saudaranya Myles yang masih buron dan "sangat diyakini" juga menderita luka-luka.

Pembunuhan di komunitas penduduk asli James Smith Cree Nation yang terpencil dan di kota Weldon di provinsi Saskatchewan, Kanada barat,  adalah salah satu insiden kekerasan massal paling mematikan yang pernah melanda negara itu.

Perburuan Myles Sanderson berlanjut, dan pejabat perbatasan juga mewaspadai kemungkinan dia mencoba menyelinap ke Amerika Serikat. Myles Sanderson juga diburon sejak Mei lalu karena melanggar pembebasan bersyarat, setelah dilaporkan menjalani bagian dari hukuman lima tahun karena penyerangan dan perampokan.

Para penyidik memeriksa salah satu lokasi penusukan massal di Saskatchewan
Para penyidik memeriksa salah satu lokasi penusukan massal di SaskatchewanFoto: David Stobbe/REUTERS

Warga masih syok dan takut

Perdana Menteri Justin Trudeau dalam pidatonya di Ottawa setelah memerintahkan pengibaran bendera setengan tiang di parlemen untuk mengenang para korban mengatakan, serangan itu mengejutkan dan memilukan.

"Kekerasan semacam ini tidak memiliki tempat di negara kita," katanya. "Sayangnya, selama beberapa tahun terakhir ini, tragedi seperti ini telah menjadi hal yang biasa."

Sejak 2017, Kanada telah menyaksikan seorang pria bersenjata mengamuk yang menyamar sebagai seorang polisi membunuh 22 orang di Nova Scotia, seorang lagi membunuh enam jemaah di masjid Quebec City, dan seorang pengemudi van membunuh 11 pejalan kaki di Toronto.

Penduduk James Smith Cree Nation dan Weldon mengatakan mereka sangat "terkejut dan hancur”, setelah dua korban diidentifikasi sebagai duda berusia 77 tahun Wes Petterson, dan ibu dua anak berusia 49 tahun.

Diane Shier dari Weldon mengatakan kepada harian Saskatoon Star Phoenix, tetangganya Wes Petterson tinggal bersama cucunya yang sudah dewasa, yang bersembunyi di ruang bawah tanah dan menelepon polisi. "Saat itu sekitar pukul 07.30. Suami saya ada di taman. Dia melihat mobil polisi dan ambulans datang ke kota. Ini kota kecil. Ini mengerikan, mengerikan. Pintu kami masih terkunci, tetap di dalam, tidak akan keluar," katanya kepada surat kabar lokal tsb.

Penduduk lain Ruby Works mengatakan, pembunuhan itu akan menghantui kota. "Tidak ada seorang pun di kota ini yang akan tidur nyenyak lagi. Mereka akan ketakutan untuk membuka pintu mereka," kata Works.

Tiga belas dari yang terluka masih dirawat di rumah sakit pada Senin malam, dengan empat dalam kondisi kritis, kata pihak berwenang Saskatchewan dalam sebuah pernyataan.

Komisaris Polisi Rhonda Blackmore
Komisaris Polisi Rhonda Blackmore dalam konferensi pers di SaskatchewanFoto: Michael Bell/The Canadian Press/AP Photo/picture alliance

Perburuan dengan pengerahan "sumber daya maksimal"

Komisaris Polisi  Rhonda Blackmore mengatakan, pihak berwenang yakin beberapa korban menjadi sasaran yang dituju pelaku dan yang lainnya diserang secara acak. Sumber daya polisi maksimum sedang dikerahkan untuk perburuan, tambahnya. "Kami menggunakan setiap sumber daya manusia, investigasi, dan teknologi yang kami miliki untuk menemukan dan menangkap orang yang bertanggung jawab atas tragedi ini."

Tim forensik menyisir 13 tempat kejadian perkara di komunitas penduduk asli dan di Weldon untuk mencari petunjuk.

Ketua Federasi Penduduk Asli Bobby Cameron menyesali "kekerasan yang tak terkatakan yang merenggut nyawa orang-orang yang tidak bersalah" dan menyalahkan "obat-obatan terlarang yang berbahaya (yang) menyerang komunitas kita." Dia mendesak warga Saskatchewan untuk menyampaikan informasi yang relevan.

"Ketidakpastian terus menyebabkan stres dan kepanikan yang tak terukur di antara keluarga, teman, dan tetangga kita," katanya. "Semua ini sangat mengerikan."

hp/as (afp, rtr, ap)