1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Akan Pertimbangkan Lagi Kebijakan Bush

12 November 2008

Presiden terpilih AS Barack Obama berencana mempertimbangkan kembali sejumlah kebijakan yang diputuskan oleh pemerintahan Bush.

https://p.dw.com/p/FsH6
Demonstrasi di Philipina yang menuntut Obama untuk menepati janji kampanyanya, 7 Nov. 08Foto: AP

Setiap presiden terpilih Amerika Serikat mengunjungi pendahulunya di Gedung Putih. Ini merupakan tradisi di panggung politik Amerika Serikat. Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama juga sudah melakukannya hari Senin lalu (10/11), berbicara selama sekitar satu jam dengan presiden George Bush. Tapi, pertemuan Obama dengan Bush, yang dilakukan sekitar sepekan setelah pemilihan, dilakukan terlalu dini. Alasannya, sejumlah masalah amat berat sudah menanti penerus Bush di Gedung Putih, terutama krisis keuangan global dan kaitannya dengan ancaman resesi di Amerika Serikat.

Usai pembicaraan Bush dan Obama, juru bicara Bush, Dana Perino dan juru bicara Obama tampil di depan pers dalam waktu hampir bersamaan dan menyebut pertemuan itu sebagai konstruktif dan bersahabat. Mereka menjelaskan, Bush dan Obama banyak berbicara tentang krisis keuangan dan hampir semua tema politik dalam dan luar negeri.

Walaupun terdapat upaya untuk menunjukkan keharmonisan, sudah jelas bahwa Obama tetap akan membawa angin baru dan politik baru di Washington, demikian diungkapkan John Podesta, seorang tokoh penting dalam tim transisi Obama. Dikatakannya, setelah pengalihan jabatannya tanggal 20 Januari mendatang, Obama akan mempertimbangkan kembali sejumlah keputusan presiden dan undang-undang yang diputuskan Bush.

Saat ini, kelompok lobi liberal, anggota parlemen dari Partai Demokrat, dan tim transisi Obama sudah menyusun daftar dari 200 kebijakan Bush yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan negara. Daftar itu, sejak musim panas lalu disusun oleh tim yang terdiri atas 50 pakar, atas permintaan Obama. Beberapa kebijakan dan peraturan yang pertama kali akan ditarik adalah di bidang perlindungan iklim, eksplorasi minyak dan gas bumi, aborsi kandungan dan penelitian sel induk serta sistem kesehatan.

Masa depan kamp tahanan kontroversial di Guantanamo juga akan diputuskan segera. Obama menyebut penjara di Guantanamo sebagai „bab paling menyedihkan dalam sejarah Amerika Serikat“. Tapi para pengamat di Washington menunjukkan Obama tidak dapat segera menutup kamp tahanan itu. Sebelumnya harus dicapai kesepakatan internasional mengenai nasib para tahanannya, supaya tidak lagi digolongkan sebagai orang yang berbahaya dan dapat dibebaskan.

Juru bicara Bush, Dana Perino, mengomentari kabar itu dengan berhati-hati.
"Sekitar sepekan yang lalu, tiba-tiba sejumlah kritikus di media menekankan mengenai sulit dan rumitnya bagi presiden baru untuk memutuskan hal ini. Tiba-tiba semuanya menjadi sangat rumit,“ ujar Perino.

Perino menekankan, pemerintah Bush dan Obama serta timnya pada masa transisi kekuasaan akan bekerja sama erat dalam masalah ekonomi dan keuangan, walau pun Bush yang akan bertanggung jawab hingga 20 Januari mendatang.

"Kami sudah menghubungi tim Obama dan membicarakan semua isu. Salah satunya adalah Konferensi Ekonomi Dunia yang digelar Jumat dan Sabtu ini. Walau pun setahu saya, tim Obama tidak akan hadir, kami akan tetap menginformasikan pada mereka semua hal,“ jelasnya.

Keputusan Obama untuk tidak hadir dalam KTT G-20 di Washington karena dia belum siap mengambil alih tanggung jawab politik bersama dengan Presiden Bush, setelah dalam kampanyenya selama dua tahun secara tajam mengkritik kebijakan Bush. Obama mengatakan, Amerika Serikat memiliki hanya satu presiden, dan itu berarti presidennya adalah Bush hingga serah terima jabatan resmi tahun depan.(ls)