1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Alam dan LingkunganAmerika Serikat

NASA Luncurkan Satelit Pantau Polusi Udara di Utara Amerika

7 April 2023

Nantinya, tingkat polusi di level pemukiman penduduk akan terpantau dari langit. Namun meski cakupannya terbatas di Amerika Utara, NASA bersikeras misi ini secara umum berguna bagi kemaslahatan dunia.

https://p.dw.com/p/4Pond
TEMPO
Satelit Intelsat yang membawa instrumen TEMPOFoto: Alex Wong/Getty Images

Instrumen pengukuran bernama TEMPO atau Pemantauan Emisi Polusi Troposfer itu ditanam pada satelit Intelsat dan diangkut oleh roket Falcon 9 dari Florida, Jumat (7/4). 

Dengannya, saintis akan mampu mengukur kadar polusi dan mengidentifikasi sumber emisi dengan lebih akurat, setidaknya di kawasan Amerika Utara. 

Instrumen sebesar mesin cuci baju itu dilengkapi dengan laboratorium sendiri. 

TEMPO pada dasarnya adalah spektometer, yang mendeteksi senyawa kimia di permukaan Bumi pada pantulan cahaya matahari berdasarkan panjang gelombangnya. 

"Piranti ini mengukur pantulan cahaya matahari di atmosfer dan membelahnya ke dalam 2.000 komponen panjang gelombang,” kata Dennis Nicks dari Ball Aerospace,  perusahaan yang mendesain TEMPO.

Observasi di orbit geostasioner

Menurut NASA, instrumen itu akan mulai menghimpun data pada bulan Oktober dan baru bisa diakses publk pada April 2024.

Dalam misinya, TEMPO akan mengirimkan data observasi yang dibuka untuk umum dan bisa dipelajari untuk memperbaiki kebijakan tata ruang di level perkotaan.

Keunikan TEMPO adalah posisinya yang berada di orbit geostasioner. Di Orbit ini, TEMPO bisa menyamai kecepatan rotasi Bumi, sehingga bisa menetap di satu lokasi.

Saat ini, satelit pemantau polusi kebanyakan bersarang di Orbit Bumi Rendah (LEO) yang membatasi masa pengukuran menjadi cuma sekali dalam sehari untuk waktu tertentu.

"Yang terbaik dari TEMPO adalah bahwa kita untuk pertama kalinya bisa melakukan pengukuran per jam di Amerika Utara, jadi kita bisa memantau apa yang terjadi sepanjang hari,” kata Caroline Nowlan, peneliti atmosfer di Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics.

Menciptakan Mobilitas Perkotaan Yang "Hijau"

Mata di langit utara

Menurut Asosasi Paru-paru Amerika, lebih dari 40 persen populasi Amerika Serikat, sekitar 137 juta jiwa, hidup di wilayah dengan kualitas udara yang buruk. Meski berstatus negara maju, polusi udara di AS tercatat bertanggung jawab atas 60.000 angka kematian prematur per tahun.

"Misi TEMPO bukan cuma sekedar mempelajari polusi, tapi juga meningkatkan kualitas hidup di Bumi bagi semua manusia,”kata Direktur NASA, Bill Nelson, dalam keterangan pers, tanpa merinci manfaat bagi manusia di belahan Bumi selatan.

"Dengan memantau dampak polusi, mulai dari emisi lalu lintas, kebakaran hutan dan erupsi vulkanik, NASA bisa membantu meningkatkan kualitas udara di Amerika Utara dan melindungi planet kita,” imbuhnya.

TEMPO adalah bagian dari konstelasi satelit-satelit observasi yang diluncurkan negara maju untuk memantau kondisi atmosfer di belahan Bumi utara. Sebelumnya, satelit Intelsat lain membawa instrumen milik Korea Selatan, GEMS.

Kelak, Uni Eropa juga akan meluncurkan satelit miliknya, Sentinel-4, yang saat ini sedang dikembangkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA).

rzn/hp (afp,ap)