1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
IptekSpanyol

Mobile World Congress Barcelona Didominasi Perusahaan Cina

28 Februari 2023

Kontingen besar perusahaan Cina, dipimpin raksasa teknologi Huawei, akan unjuk kekuatan di pameran teknologi mobile terbesar dunia. Setelah pembatasan COVID-19 berakhir, persaingan makin ketat.

https://p.dw.com/p/4O1vx
Mobile World Congress Barcelona, Spanyol
Tahun 2021 dan 2022 penyelenggaran MWC di Barcelona masih terhambat pandemi Covid-19Foto: Joan Cros/NurPhoto/picture alliance

Setelah tiga tahun gangguan pandemi COVID-19, puluhan ribu orang dari industri teknologi telah datang ke Mobile World Congress (MWC) yang dibuka hari Senin (27/02) di Barcelona. Inilah pameran industri terbesar dunia untuk industri telekomunikasi nirkabel.

"Sangat banyak dari Cina yang datang," kata John Hoffman, CEO grup perdagangan dan penyelenggara acara, GSMA, kepada wartawan. Sekitar 150 perusahaan Cina hadir di antara seluruhnya lebih 2.000 peserta pameran dan sponsor, dengan Huawei Technologies Ltd. mendominasi ajang pameran.

Kehadiran besar Huawei cukup mengejutkan kalangan pengamat, mengingat perusahaan itu telah menjadi sasaran persaingan geopolitik dalam teknologi global. Sebagian bisnis Huawei di Barat lumpuh oleh sanksi.

Amerika Serikat tiga tahun lalu berhasil mendorong sekutu Eropa seperti Inggris dan Swedia untuk melarang atau membatasi peralatan Huawei di jaringan seluler mereka karena khawatir Cina dapat menggunakannya untuk mengintai dunia maya atau menyabotase infrastruktur komunikasi penting, tuduhan yang berulang kali dibantah oleh Huawei. Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Kanada telah mengambil tindakan serupa.

Raja Spanyol Felipe VI membuka MWC Barcelona 2021
Raja Spanyol Felipe VI membuka MWC Barcelona 2021Foto: Kike Rincón/dpa/picture alliance

Ketegangan teknologi AS-Cina makin meningkat

Huawei menolak berkomentar menjelang pembukaan acara. "Terlepas dari sanksi Amerika, Huawei hidup dan berkembang dan melakukannya dengan sangat baik," kata John Strand, konsultan industri telekomunikasi Denmark.

Padahal ketegangan sedang meningkat di antara kedua adi kuasa ekonomi dunia. Balon Cina yang diduga balon spionase baru-baru ini terdeteksi di langit AS dan ditembak jatuh dengan rudal dari pesawat tempur. Selain itu, otoritas AS telah melarang aplikasi TikTok di perangkat yang digunakan pada pegawai pemerintah, karena khawatir aplikasi itu meneruskan data-data yang bersifat privasi ke pemerintah Cina. Amerika Serikat juga berusaha membatasi akses Cina ke peralatan untuk membuat semikonduktor canggih.

Washington memperluas sanksi bulan lalu dengan pembatasan baru pada ekspor komponen teknologi yang kurang canggih ke Huawei. Namun, perusahaan itu tetap berhasil mempertahankan statusnya sebagai perusahaan nomor satu di dunia untuk peralatan jaringan, berkat penjualan tinggi di Cina dan pasar-pasar lain yang tidak terkena pengaruh sanksi AS.

Persaingan makin ketat setelah pandemi berakhir

John Strand, yang telah menghadiri MWC selama 26 tahun, mengatakan Huawei ingin menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah beralih dari perusahaan peralatan jaringan menjadi pemasok teknologi serba bisa, dari keperluan stasiun pangkalan data sampai perangkat antena yang bisa menghubungkan perangkat seluler di seluruh dunia.

"Karena MWC adalah acara global, mereka (Huawei) ingin mengkomunikasikan hal ini dan menunjukkan, bahwa mereka masih menjadi pemain kunci dalam industri telekomunikasi dan teknologi tinggi," kata Thomas Husson, analis utama di Forrester Research. Sekalipun untuk pasar ponsel pintar, Huawei menghadapi kesulitan, terutama setelah Google dan Youtube menolak aplikasinya digunakan di ponsel Huawei.

Di pasar smartphone, "Huawei telah runtuh di Eropa," kata Thomas Husson. Di MWC, "Huawei mungkin mengumumkan smartphone dan perangkat konsumen baru, tetapi pengumuman ini terutama ditujukan untuk pasar yang berkembang pesat di luar AS dan Eropa Barat."

Huawei hanyalah satu bagian dari delegasi Cina yang lebih besar. ZTE, perusahaan teknologi Cina lainnya, yang juga telah mendapat sanksi dari AS, merencanakan peluncuran produk baru. Juga pembuat ponsel Honor, Oppo, dan Xiaomi akan memiliki kehadiran yang kuat, kata Ben Wood, Kepala Analis di CCS Insight. "Mereka semua ingin menjadikan diri mereka sebagai 'alternatif ketiga' dari Apple dan Samsung di pasar Eropa, dan melihat MWC sebagai ajang penting untuk melakukan itu."

MWC telah dibatalkan pada tahun 2020 dan diadakan dalam bentuk terbatas pada tahun 2021 karena pandemi. Acara tahun lalu menarik telah 60.000 pengunjung, tetapi masih dibayangi munculnya varian Omicron COVID-19. Tahun ini, MWC diharapkan bisa menaril lebih dari 100 ribu pengunjung.

hp/ha (AP, Reuters)