1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

221008 Merkel China

23 Oktober 2008

Kanselir Jerman akan bertolak ke Cina Kamis (23/10). Hubungan kedua negara bisa dibilang normal kembali, setelah sempat dingin akibat kunjungan Dalai Lama ke Berlin tahun lalu.

https://p.dw.com/p/Ff4Y
Kanselir Angela Merkel dan PM Wen Jiabao seusai konferensi pers di Beijing, Agustus 2007Foto: AP

Boleh jadi kata-kata PM Cina masih terngiang-ngiang di telinga Angela Merkel. Pada kunjungan terakhirnya di Beijing, Wen Jiabao melontarkan pujian.

"Anda bicara langsung ke pokok masalah. Saya suka gaya Anda", kata Wen.

Merkel menyatakan gembira akan lawatannya yang ketiga ke Cina. Namun ia harus memperhitungkan sambutan yang tidak sehangat dulu. Hubungan kedua negara beku, menyusul kunjungan Dalai Lama ke Kantor Kanselir September 2007.

Setelah pernyataan Menlu Steinmeier awal tahun 2008 yang menegaskan pengakuan Jerman terhadap politik satu Cina, sekaligus penolakan eksplisit terhadap upaya kemerdekaan Tibet, juga Taiwan, barulah Cina melunak.

"Kami ingin memandang ke depan. Kali inipun Kanselir Merkel akan diterima dengan hangat di Cina", kata Ma Canrong, Duta Besar Cina di Berlin.

Walaupun ada perbedaan pendapat, namun dialog antara kedua negara tidak terputus, demikian pernyataan pihak Jerman. Kunjungan Kanselir untuk mendapatkan gambaran Cina yang realistis dan ingin menggarisbawahi betapa pentingnya Cina bagi politik luar negeri Jerman.

Ini dipahami beijing sebagai nada rekonsiliasi, demikian diisyaratkan Duta Besar Ma yang terbilang jarang bersedia diwawancara.

"Kami sekarang saling mengerti dan Jerman berulangkali menyatakan untuk mengurangi perbedaan lewat lebih banyak dialog. Tapi tidak bisa lewat konfrontasi atau penekanan. Itu bukan cara yang tepat", tambah Ma.

Kanselir Angela Merkel akan berbicara dengan pemimpin Cina dengan semangat saling percaya dan konstruktif. Pertemuan dengan PM Wen dan Presiden Hu dijadwalkan berlangsung satu jam.

Duta Besar Cina untuk Jerman Ma Canrong mengatakan, "Sebelum kunjungan ini PM Cina sudah dua kali bertelepon dengan Kanselir Jerman. Kedua pemimpin menjalin hubungan yang bisa dibilang konstan."

Kontak langsung juga akan berlangsung pada KTT ASEM. Konseferensi sejati, begitu puji kalangan diplomat. Hanya para pemimpin negara yang duduk di ruang konferensi. Tidak ada perwakilan, dan tidak ada pembacaan pidato yang membosankan.

Sebagai pembuka, Angela Merkel hanya akan menyampaikan gambaran baru pasar keuangan global.

"Karena tanpa negara-negara berkembang, kita tidak bisa lagi membuat kebijakan pasar uang internasional sekarang, dan saya yakin di sini ada keterbukaan besar. Di Cina kami akan berkesempatan bicara dengan PM Jepang. Kami juga punya peluang untuk berkoordinasi dengan India. Itu juga beratir, kami harus segera meletakkan komponen kedua, agar semua berupaya jangan sampai krisis semacam ini terulang lagi", kata Merkel.

Entah itu masalah krisis keuangan atau perdagangan luar negeri, baik Cina maupun Jerman tidak bisa melakukannya secara sepihak. Ini juga dipahami Duta Besar Cina di Berlin Ma Canrong .

Ia mengatakan, "Saya harus mengatakan dengan jelas, hubungan baik antara Cina dan Jerman bukan hanya akan menguntungkan Cina, tapi pada dasarnya juga merupakan kepentingan jangka panjang Jerman." (rp)