1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaIndonesia

Menkes Soal Zhang Zhi Jie: Jika Ditangani Cepat, Dia Survive

3 Juli 2024

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus meninggalnya pebulutangkis Cina Zhang Zhi Jie, yang mengalami henti jantung, kalau ditangani dengan cepat pasien bisa selamat.

https://p.dw.com/p/4hngs
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin SadikinFoto: John Lamparski/Getty Images for Concordia Summit

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyinggung meninggalnya atlet badminton China, Zhang Zhi Jie, saat Badminton Asia Junior Championships 2024 di Yogyakarta. Budi mengatakan kasus henti jantung yang dialami Zhang Zhi Jie dapat ditangani dengan cepat dan kemungkinan bisa selamat.

Hal tersebut disampaikan Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI serta Kemendikbudristek di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024). Budi mulanya menyampaikan sebaran akses layanan kateterisasi jantung di Indonesia.

"Ini contohnya Pak, rencana kita. Semua 514 kabupaten/kota akan bisa melakukan layanan kateterisasi jantung ini kayak masang ring Pak. Pelayanan ini kalau orang kena serangan jantung seperti yang main badminton kemarin itu, itu kalau bisa di-tackle dengan cepat, di bawah 4,5 jam, dia survive," kata Budi dalam rapat.

Menkes Budi menyebut kasus Zhang Zhi Jie sebagai ilustrasi bila ditangani dengan cepat dalam waktu yang krusial. Budi mengatakan mungkin belum ada yang memikirkan dalam waktu 4,5 jam pasien akan ditempatkan di mana.

"Beda ini kasusnya dengan yang itu Bu, itu contoh aja sebagai ilustrasi, itu sakit jantung, serangan jantung. Jadi kalau dia ditangani dengan cepat 4,5 jam dia harusnya survive, masalahnya nggak ada yang pernah memikirkan dulu kalau 4,5 jam ditaruhnya di mana," kata dia.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Budi kemudian menyinggung jika sebaran alat kateterisasi jantung di Indonesia belum memadai. Ia mengatakan saat awal menjabat dari 514 kabupaten/kota di Indonesia hanya 44 yang menyediakan layanan itu.

"Berapa kabupaten/kota yang belum punya ternyata dijawab oleh para ahli-ahli senior salah bapak nanyanya salah, 'Berapa kabupaten mana yang sudah punya?' Dari 514 bapak-ibu, 44 kurang dari 10%," kata Budi.

"Jadi kalau bapak-ibu punya saudara kena stroke atau jantung di Ambon, yang bisa dilakukan dokternya adalah berdoa supaya kalau dibawa ke Makassar, Manado, masih hidup untuk bisa dilakukan intervensi," imbuhnya.

PP PBSI sebelumnya merilis pernyataan resmi atas meninggalnya Zhang Zhi Jie di Badminton Asia Junior Championships 2024. Henti jantung menjadi penyebab awalnya.

Seperti diberitakan detikJogja, PBSI menggelar konferensi pers di Kantor KONI DIY, Senin (1/7). Kabid Humas PBSI Broto Happy menjelaskan penyebab awalnya adalah henti jantung.

"Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan awal sesuai prosedur. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr S. Hardjolukito," kata Broto Happy.

Baca artikel Detiknews

Selengkapnya: "Menkes Bicara soal Zhang Zhi Jie di DPR: Jika Ditangani Cepat, Dia Survive". hp