1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TravelAsia

Menhub Pastikan Maksimalkan Pencarian Sriwijaya Air SJY-182

9 Januari 2021

Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang membawa 50 penumpang dan 12 kru hilang kontak tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Pencarian masih terus dilakukan.

https://p.dw.com/p/3nisg
Konferensi Pers tentang jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak
Konferensi Pers tentang jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-PontianakFoto: Antara Foto/REUTERS

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan memaksimalkan pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (09/01) tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

"Pukul 17:30 presiden berikan arahan untuk maksimalkan pencarian," ujar Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers online, Sabtu. Pihaknya mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), kepolisian dan TNI Angkatan Laut.

Sejauh ini Basarnas telah mengerahkan 4 kapal, 3 kapal karet, ada juga kapal milik TNI AL. "Sebagian sudah di TKP, kondisi cuaca saat kejadian dikoordinasikan data dengan BMKG," ungkap Budi Karya.

Pesawat tersebut membawa total 50 orang penumpang dan 12 kru, di antara mereka terdapat 43 dewasa, 7 anak dan 3 bayi.

"Mohon doa dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan berjalan lancar," ujar Budi sambil menyebutkan layanan hotline Sriwijaya Air untuk informasi penumpang di nomor 021-80637817. 

Citra radar dari Flightradar 24 menunjukkan rute Sriwijaya Air SJY 182 sebelum hilang kontak.
Citra radar dari Flightradar 24 menunjukkan rute Sriwijaya Air SJY 182 sebelum hilang kontak.Foto: flightradar24/AP/picture alliance

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sejauh ini telah mengerahkan 7 kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182, demikian seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Perhubungan yang diterima DW Indonesia, Sabtu (09/01).

Lima unit di antaranya adalaharmada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok yaitu KN. Trisula P-111 yang saat ini sudah berada di wilayah perairan Kepulauan Seribu, KN. Alugara P-114, KN. Celurit P-203, KN. Belati P. 205. Selain itu, RIB SAR PLP Tanjung Priok juga disiagakan.

Sementara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kepulauan Seribu mengerahkan 2 kapal patroli yaitu KN.355 dan V.S054 yang akan berangkat Minggu (10/01) pagi.

Direktur KPLP, Ahmad menjelaskan bahwa kapal-kapal patroli KPLP akan segera bergabung dengan tim SAR dibawah komando dari Basarnas untuk melakukan pertolongan dan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air.

Penemuan puing-puing

Budi mengatakan bahwa pihaknya diberi info oleh Pemandu Lalu Lintas udara atau Air Traffic Controller (ATC) mengenai pesawat Sriwijaya yang tidak mengarah ke tujuan seharusnya, melainkan ke arah barat laut.

Pukul 14.40 WIB, Jakarta melihat Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke barat laut, kata Budi. "Oleh karenanya, ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan second target SJY-182 hilang dari radar," kata Budi Karya. 

Sementara itu Kepala Basarnas Bagus Puruhito mengatakan pihaknya menerima informasi dari ATC tentang adanya pesawat yang hilang kontak pada pukul 14:55 WIB. Bagus mengakui ada penemuan puing namun belum dapat memastikan apakah puing tersebut adalah serpihan pesawat Sriwijaya Air.

"Ada penemuan puing ... tapi kita belum tahu barang itu apa, tapi sudah ada kapal di lokasi dan akan ditindaklanjuti," ujar Bagus dalam konferensi pers yang sama.

Sementara itu, nakhoda kapal Trisula, Eko Surya mengatakan bahwa kapal Trisula telah menemukan benda-benda yang diduga milik Sriwijaya Air. Hingga saat ini, kapal Patroli Trisula masih berada dilokasi untuk terus melakukan pencarian dan pertolongan. (ae/yp)