1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konflik Atom: Korut Hanya Bersedia Berunding dengan AS

27 Juli 2009

KKorut menyebut, negara-negara yang terlibat perundingan enam negara tidak menunjukan hormat atas kedaulatan dan kesetaraan antar negara.

https://p.dw.com/p/Iy8g
Demonstrasi menentang program Nuklir Korut di Seoul, Korea Selatan, April 2009Foto: AP

Korea Utara melontarkan isyarat langka: kesediaan untuk kembali berunding. Namun pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut itu mengisyaratkan, perundingan berlangsung dalam format baru. Yang disebutkan sebagai "suatu bentuk dialog yang spesifik dan terencana".

Tidak dipapar jelas, apa yang dimaksud Korea Utara dengan dialog spesifik itu. Namun Korut menegaskan penolakan untuk melanjutkan dialog enam negara yang telah berlangsung selama ini. Hanya beberapa hari lalu, Korut menyatakan bahwa "dialog enam negara sudah mati". Duta besar Korut di PBB dikabarkan mengisyaratkan bahwa dialog baru yang dimaksud adalah perundingan dua negara hanya dengan Amerika Serikat. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menegaskan, satu-satunya ruang dialog yang patut bagi Korut adalah perundingan enam negara, yang melibatkan Korut, AS, Korsel, Jepang, Rusia dan Cina.

"Kami tetap menginginkan agar Korea Utara kembali ke meja perundingan. Untuk menjadi bagian dari upaya internasional menuju perlucutan nuklir. Untuk itu, mereka akan mendapat imbalan berbagai program ekonomi. Tetapi kami tidak akan memberi mereka imbalan atas janji mereka tahun 2005 dan 2006 lalu. Kami tidak akan memberikan imbalan atas langkah setengah-setengah. Mereka tahu persis apa yang kami dan masyarakat dunia tunggu dari mereka," papar Clinton.

Dalam pernyataan terbaru, Korea Utara menyatakan, segala upaya untuk menghidupkan lagi dialog enam negara tidak akan menurunkan ketegangan dan menyelesaikan masalah, jika tidak memahami inti masalahnya. Tanpa menyebutkan apa inti masalah yang dimaksud, Kementerian Luar Negeri Korut menyebut, negara-negara yang terlibat perundingan enam negara itu tidak menunjukan hormat atas kedaulatan dan kesetaraan antar negara, hal yang disebutnya ibarat "darah kehidupan" perundingan itu.

Korea Utara sudah sejak awal sebenarnya menolak perundingan enam negara, dan hanya ingin berunding dengan AS. Dalih Kora Utara, yang selama ini bermasalah dengan mereka hanya AS, dan bukan dunia internasional. Sedangkan AS bersedia berunding dengan Korut hanya dalam kerangka dialog enam negara itu. Dan menurut Menlu AS Hillary Clinton, Korea Utara tidak punya pilihan lain. Karena menurut Clinton, bahkan negara-negara sekutu tradisional Korut seperti Cina dan Birma, sudah memalingkan muka.

April lalu Korea Utara menarik diri dari dialog enam negara, setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa bangsa mengutuk langkah negeri komunis itu yang melakukan uji coba peluru kendali, disusul uji coba senjata nuklir bulan berikutnya. Sejak itu PBB menerapkan sanksi lebih berat.

GG/AR/afp/dpa