1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Keunggulan Sistem Pertahanan Rudal Udara Jerman IRIS-T

14 Oktober 2022

Jerman telah menyuplai unit pertama sistem pertahanan rudal udara teknologi tinggi IRIS-T ke Ukraina. Sistem paling anyar itu itu dirancang untuk melindungi kota dan militer dari gempuran serangan udara.

https://p.dw.com/p/4I8MH
Sistem pertahanan udara buatan Jerman versi terbaru IRIS-T SLM
Sistem pertahanan udara buatan Jerman versi terbaru IRIS-T SLMFoto: Joerg Carstensen/picture alliance

Ukraina kini memiliki sistem pertahanan udara paling canggih sedunia, untuk melindungi diri dari serangan peluru kendali Rusia, setelah Jerman menyuplai sistem peluncur rudal darat IRIS-T. Ini unit pertama yang dikirim dari janji bantuan persenjataan ke Ukraina berupa empat unit sistem pertahanan udara itu. Jeman menegaskan pengiriman sistem pertahanan udara itu ke Ukraina akan dilanjutkan hingga tahun depan.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Resnikov dalam cuitannya di Twitter memuji pengiriman unit pertama itu sebagai "era baru" sistem pertahanan udara. Ia juga menambahkan, sistem serupa dari Amerika Serikat juga sedang dalam perjalanan.

Apa keunggulan sistem IRIS-T?

Sistem pertahanan rudal udara ini dikembangkan sejak tahun 1990-an, tetapi uji coba final baru dilakukan tahun 2021, dan bahkan militer Jerman "Bundeswehr" belum memiliki satu pun sistem terbaru ini. Norwegia dan Swedia belum lama ini membeli versi lawas dari sistem IRIS-T.

Harga satu unit sistem pertahanan udara itu sekitar 140 juta euro (210 miliar rupiah) per unitnya. IRIS-T  yang diproduksi perusahaan Jerman, Diehl Defense, yang bermarkas di kota Überlingen, didesain untuk pertahanan udara jarak menengah, altitude tinggi yang melindungi kota kecil atau satuan militer.

Satu unit sistem meliputi tiga kendaraan. Masing-masing, peluncur peluru kendali, radar dan pengendali radar, dan penembak rudal dengan dukungan dan logistik terintegrasi. Peluru kendali yang menggunakan pencitraan inframerah untuk identifikasi sasaran, diklaim punya daya jangkau hingga 40 km dan mencapai ketinggian 20 km. Sistem radarnya bisa memindai hingga jarak 250 km. Rudalnya juga bisa ditembakkan 360° di seputar kendaraan peluncurnya.

Diehl mengklaim, sistem ini merupakan bagian paling efektif dari "pertahanan udara berlapis" dalam kombinasi, misalnya dengan sistem pertahanan rudal AS, Patriot PAC-3, yang punya jangkauan altitude maksimal jauh lebih tinggi.

Tingkatkan pertahanan Ukraina

Rafael Loss, pakar pertahanan dari European Council on Foreign Relations (ECFR) mengatakan, sistem pertahanan udara terbaru ini dapat meningkatkan secara signifikan pertahanan Ukraina. "Walaupun bukan berarti "pengubah permaianan” seperti yang didengung-dengungkan warga Ukraina.

"Karena militer Ukraina mendapat semakin banyak sistem senjata canggih, mereka bisa mengintegrasikannya pada sistem yang sudah ada. Serangan rudal besar-besaran akan lebih sulit dilancarkan oleh Rusia, dan akan lebih sedikit sasaran militer dan sipil yang akan terkena", papar Loss kepada DW. Namun, pakar pertahanan Eropa ini juga menambahkan, sistemnya sejauh ini belum pernah digunakan dalam ajang peperangan.

Lebih jauh Loss mengatakan, pengiriman sistem pertahanan dari Jerman itu merupakan sinyal penting dari upaya jangka panjang NATO, untuk mempersenjatai lebih baik Ukraina dengan sistem pertahanan buatan Barat.

Suplai terlambat

Pengiriman sistem pertahanan udara terbaru itu, disebut terlambat, karena datang beberapa hari setelah sejumlah kota di Ukraina dihantam puluhan rudal Rusia.

Ukraina pada bulan Juli silam, sudah meminta izin kepada pemerintah di Berlin untuk membeli 11 unit sistem pertahanan buatan Jerman. Kyiv juga meminta pemerintah Jerman memberikan bantuan finansial untuk pembeliannya yang totalnya mencapai sekitar 1,5 miliar euro.

Walau Kanselir Jerman Olaf Scholz sudah menyetujui permintaan itu, tetapi kenyataannya pengiriman sistem pertahanan udara itu tetap terlambat. "Kemacetan itu terutama terjadi di kalangan industri, bukan pada tatanan politik", ujar pakar pertahanan Rafael Loss.

Pasalnya, industri senjata memproduksi berdasarkan pesanan pelanggan. "Sistem pertahanan udara yang akan diterima Ukraina di bulan-bulan mendatang, merupakan produk yang sejatinya dipesan lebih dulu oleh Mesir", pungkas Loss.

(as/ha)

 

 

 

Benjamin Knight
Ben Knight Berkantor di Berlin, Ben Knight terutama menulis laporan seputar politik Jerman.@BenWernerKnight