1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Tidak Akan Halangi Polandia Kirimkan Tank ke Ukraina

23 Januari 2023

Jika Polandia tetap mengirimkan tank Leopard 2 tanpa persetujuan Jerman, "kami tidak akan menghalangi", kata Menlu Jerman Annalena Baerbock, Minggu (22/01). Jerman masih menahan diri untuk mengirimkan tank itu ke Kyiv.

https://p.dw.com/p/4MZLX
Tank Leopard 2 dari Jerman
Foto: Philipp Schulze/dpa/picture-alliance

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada hari Minggu (22/01) mengatakan bahwa pemerintahnya tidak akan menghalangi Polandia untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.

Para pejabat Ukraina sebelumnya telah meminta sekutu Barat untuk memasok tank-tank modern buatan Jerman itu guna melawan invasi Rusia. Tetapi Berlin sejauh ini masih menahan diri untuk mengirimkan tank tersebut, atau mengizinkan negara-negara NATO lain melakukannya.

Ketika ditanya apa yang akan terjadi jika Polandia tetap mengirimkan tank Leopard 2 tanpa persetujuan Jerman, Baerbock mengatakan kepada LCI TV Prancis bahwa "untuk saat ini pertanyaan itu belum ditanyakan, tetapi jika kami diminta, kami tidak akan menghalangi."

Kanselir Jerman Olaf Scholz pada pertemuan puncak di Paris pada hari Minggu (22/01) juga telah bersuara terkait hal ini. Menurutnya, semua keputusan tentang pengiriman senjata akan dibuat dalam koordinasi dengan sekutu termasuk Amerika Serikat.

Jerman memang tengah berada di bawah tekanan berat untuk mengirimkan Leopard 2 ke Ukraina. 

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan pada hari Minggu (22/01) bahwa ia mengharapkan sebuah keputusan segera mengenai tank-tank tersebut.

Meski begitu, ia mengatakan kepada ARD TV bahwa Jerman tidak akan mengambil keputusan yang terburu-buru karena pemerintah memiliki banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk konsekuensi di dalam negeri untuk keamanan penduduk Jerman.

Zelenskyy kembali ajukan permintaan tank

Dalam sebuah pertemuan pada hari Minggu (22/01) dengan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang mengunjungi Kyiv, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengulangi permintaannya yang telah lama diajukan untuk tank-tank tersebut.

"Kami membutuhkan lebih banyak senjata seperti tank, pesawat terbang, rudal jarak jauh," kata Zelenskyy, menurut sebuah pernyataan di situs webnya.

Ukraina mengatakan bahwa tank-tank tempur Barat yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap akan memberikan lebih banyak mobilitas dan perlindungan bagi pasukan darat Ukraina menjelang serangan Rusia yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Tank-tank ini juga akan membantu Ukraina merebut kembali beberapa wilayah yang telah jatuh ke tangan Rusia.

Prancis buka peluang kirim tank Leclerc

Dalam sebuah konferensi pers setelah KTT Paris pada Minggu (22/01), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk mengirim tank Leclerc ke Ukraina.

Meski begitu, Macron mengatakan bahwa pengiriman tank tidak boleh memperburuk situasi, tetapi harus memperhitungkan waktu untuk melatih Ukraina agar efektif, dan tidak boleh membahayakan keamanan Prancis sendiri.

"Mengenai Leclerc, saya meminta menteri Angkatan Darat untuk mengusahakannya, tetapi tidak ada yang dikesampingkan," kata Macron, seraya menambahkan bahwa langkah tersebut harus dikoordinasikan dengan sekutu seperti Jerman dalam beberapa hari dan minggu ke depan.

Juru bicara Kremlin mengatakan pada hari Jumat (20/01) bahwa keterlibatan negara-negara Barat yang memasok tank-tank tambahan ke Ukraina tidak akan mengubah arah konflik, tetapi akan menambah masalah bagi rakyat Ukraina.

bh/gtp (Reuters)