1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikPalestina

Israel Serang Kamp di Rafah, DK PBB Gelar Pertemuan Darurat

28 Mei 2024

Dewan Keamanan PBB telah menjadwalkan pertemuan darurat secara tertutup setelah serangan mematikan Israel menghantam kamp Rafah di Gaza. 45 orang tewas dalam serangan itu, kata otoritas kesehatan di Gaza.

https://p.dw.com/p/4gMCE
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 45 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi pada Minggu (26/05) malam.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 45 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi pada Minggu (26/05) malam.Foto: Jehad Alshrafi/dpa/picture alliance

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) akan mengadakan pertemuan darurat secara tertutup pada Selasa (28/05) setelah Israel melancarkan serangan udara mematikan di Jalur Gaza bagian selatan, demikian menurut para diplomat.

Pertemuan darurat tersebut digelar atas permintaan dari Aljazair, negara perwakilan Arab di DK PBB. Permintaan Aljazair didukung oleh Slovenia.

Kementerian Kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas sebelumnya mengatakan, 45 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara pada Minggu (26/05) malam waktu setempat, yang menghantam tenda-tenda tempat para pengungsi tinggal. Mereka menambahkan, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Pengungsi Palestina Hidup di Tengah Tumpukan Sampah

PBB kutuk serangan Israel

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara mematikan Israel di daerah dekat kota Rafah di Gaza selatan tersebut.

"Saya mengutuk tindakan Israel yang menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa yang hanya mencari perlindungan dari konflik mematikan ini,” kata Guterres dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada Senin (27/05).

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kengerian ini harus dihentikan,” tambahnya.

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Türk, pada Senin (27/05), turut mengecam serangan Israel tersebut.

"Gambar-gambar dari kamp tersebut sangat mengerikan dan tidak menunjukkan adanya perubahan nyata dalam metode perang yang digunakan oleh Israel yang telah menyebabkan sangat banyak kematian terhadap warga sipil,” kata Türk.

"Serangan pada hari Minggu itu sekali lagi menggarisbawahi, tidak ada tempat yang aman di Gaza,” pungkasnya seraya menambahkan: "Saya menyerukan Israel untuk menghentikan serangan militernya di Rafah, seperti yang diperintahkan oleh Mahkamah Pidaha Internasional (ICJ).”

ICJ sebelumnya telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Gaza selatan pada Jumat (24/05).

Tidak hanya itu, Türk juga menyerukan gencatan senjata dalam perang antara Israel dan kelompok militan Hamas, yang diklasifikasikan oleh beberapa negara termasuk Israel sebagai organisasi teroris.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Suara pengakuan negara Palestina bertambah?

Spanyol, Irlandia dan Norwegia pada Selasa (28/05) akan secara resmi mengakui negara Palestina.

Tiga negara itu akan menambah daftar panjang negara, lebih dari 140 negara anggota PBB, yang sebelumnya telah melakukan hal yang sama.

Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hungaria, Malta, Polandia, dan Rumania, telah mengakui negara Palestina sebelum bergabung dengan Uni Eropa (UE), sementara Swedia menawarkan pengakuannya pada tahun 2014.

Slovenia juga telah mengatakan akan mengumumkan keputusannya, terkait kemungkinan akan mengakui negara Palestina pada hari Kamis (30/05) mendatang.

Merespons langkah Spanyol yang mengakui negara Palestina, Menteri Luar Negeri Israel, Israeal Katz pada Senin (27/05), menuduh hal tersebut sebagai "penghargaan terhadap teror.”

gtp/rs/as (AP, AFP, Reuters, dpa)