1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

081008 finanzmarkt lage

8 Oktober 2008

Dana Moneter Internasional IMF menilai penting, koordinasi dan keselarasan langkah mengatasi krisis ekonomi global. IMF juga mengingatkan bahwa masa bagi masing-masing negara berjalan sendiri sudah lampau.

https://p.dw.com/p/FWFi
Krisis dan IMFFoto: DW

Namun disebutkan, pemerintah-pemerintah di Eropa dan bank-bank negara harus mengkoordinasikan tindakannya agar kepercayaan bisa pulih kembali pada pasar kini yang goyah dan di antara nasabah bank yang khawatir. Selanjutnya, para pakar IMF menilai bahwa jaminan tabungan nasabah yang dikeluarkan oleh pemerintah Jerman dan Irlandia tidak begitu menolong.

Jan Brockmeijer juga pakar pasar uang IMF menjelaskan: “Saya mengerti bahwa ada keinginan untuk menenangkan masyarakat. Tapi memang perlu koordinasi dan menurut kami, tidak boleh ada perbedaan besar antara negara-negara ini.”

IMF menilai jaminan yang diumumkan oleh Irlandia dan Jerman terlampau terburu-buru. Menurut IMF, jauh lebih baik apabila langkah pertama kedua pemerintah itu adalah meningkatkan batas jaminan likuiditas perbankan. Jaminan tabungan nasabah oleh pemerintah sebaiknya dilakukan hanya dalam situasi yang sangat genting. Menurut IMF, situasi ekonomi dunia belum sampai di tahap itu, dan bila di tingkat internasional, negara-negara besar bertindak secara terkoodinir, maka hal itu bisa dihindari.

Meskipun begitu, IMF menilai bahwa situasi saat ini membutuhkan perhatian besar. Kerugian yang dihadapi bank-bank besar dan pasar keuangan telah melunturkan keyakinan terhadap stabilitas sistemnya secara global. Di pihak lain, kepercayaan tidak seluruhnya punah.

Selain membahas saran-saran untuk meredam krisis, para pakar IMF juga membicarakan masa pasca krisis, di mana dampak upaya-upaya penghindaran krisis akan mengemuka. IMF menuntut transparansi dari pelaku-pelaku perbankan dan pasar keuangan, agar berbagai risiko dapat lebih cepat terlihat dan diperhitungkan. IMF juga mengimbau pengubahan aturan perhitungan neraca yang didominasi sistim Amerika Serikat, yakni bahwa perbankan tidak lagi mematok neracanya pada nilai harian.

Menurut IMF, meskipun nilai sebuah produk yang diperdagangkan anjlok dan nilainya tak diketahui pada satu hari tertentu. Maka, usai masa krisis, produk itu bisa saja memiliki nilai awalnya dan dapat diperjualbelikan lagi. Bila hal ini diterapkan, maka bank-bank tidak akan menghadapi tekanan yang terlalu besar. Menurut IMF, sistim penetapan neraca Amerika Serikat memang membuka peluang untuk mencatat keuntungan besar pada masa yang baik. Namun dalam situasi buruk, bisa membuat jajaran perbankan ambruk. Seperti saat ini. (ek)