Frankfurter Buchmesse

Indonesien in Frankfurter Buchmesse 2018

Bagaimana Dunia Literasi Indonesia Sejak Jadi Tamu Kehormatan Pameran Buku Frankfurt?

Indonesia pernah menjadi tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. Bagaimana perkembangan dunia literasi Indonesia semenjak itu?

Indonesien Joko Widodo mit der Delegation deutscher Journalisten im Präsidentenpalast in Jakarta

Ketika Budaya Indonesia Merambah Jerman: FBF 2015

Indonesia diundang menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015

Permainan Cahaya dan Bayangan di Paviliun Indonesia

Avianti Armand, ketua Komite Desain di pameran buku internasional Frankfurt tahun ini berbicara dengan presenter Inovator Rizki Nugraha tentang tema di balik keindahan paviliun negara tamu kehormatan Indonesia.

Bildergalerie Frankfurter Buchmesse 2015 Indonesien

Greget Indonesia di Pameran Buku Frankfurt

Wajah Indonesia di Pameran Buku Frankfurt 2015

Tahun ini Indonesia menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair. 70 penulis Indonesia diboyong ke ajang tersebut

Frankfurter Buchmesse 2015 Partnerland Indonesien - Franz Magnis-Suseno EINSCHRÄNKUNG

Romo Yang Gemar Melintas Batas

Franz Magnis menyebrang dua dunia dan tiba di Indonesia. Di tanah air barunya itu ia membumi dan menjadi guru

Kesederhanaan Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono adalah salah satu penyair paling produktif yang ada di tanah air

Frankfurter Buchmesse 2015 Partnerland Indonesien - Goenawan Mohamad EINSCHRÄNKUNG

Goenawan Mohamad Tentang Esai dan Puisi

Goenawan Mohamad berbicara mengenai sihir sebuah esai dan pergulatannya menulis Catatan Pinggris

Frankfurter Buchmesse 2015 Partnerland Indonesien - AS Laksana EINSCHRÄNKUNG

Berbagi Cerita Bersama A.S.Laksana

Kecintaan A.S.Laksana pada cerita dan narasi nyaris tak mengenal batas

Helvy Tiana Rosa

Ia ingin berbakti pada Indonesia secara Islami dan mengekspresikannya dalam bentuk sastra.

Leila S. Chudori

Karya-karya Leila S. Chudori mendalami sisi gelap politik dan tidak enggan mengupas tabu di masyarakat tradisional.

Laksmi Pamuntjak

Ada fase dalam sejarah Indonesia, di mana warna ‘merah’ identik dengan komunis, dianggap sesat dan harus diberantas.

Linda Christanty

Karya-karyanya dikenal mengupas secara tajam realita sosial dan politik di Indonesia.

A.S. Laksana

A.S.Laksana adalah penulis lain yang turut meramaikan kahazanah sastra Indonesia. Kecintaannya pada cerita dan narasi nyaris tak mengenal batas. Sulak, begitu ia dipanggil, juga gemar berbagi ilmu cara bercerita.

Ayu Utami

Ayu Utami bukan hanya terkenal karena novelnya yang mendobrak tabu masalah seks. Ia juga selalu mempertanyakan tema agama secara kritis.

Franz Magnis-Suseno

Di Indonesia dia membumi. Sejak 1961 Franz Magnis Suseno tidak cuma menyelami kebudayaan Jawa, melainkan ikut mempengaruhi tradisi intelektual nusantara yang baru seumur jagung.

Goenawan Mohamad

Tahun ini adalah tahun sibuk buat Goenawan Mohamad. Di tengah aktivitasnya mempersiapkan Indonesia jelang Pameran Buku Frankfurt, ia sempat bercerita tentang sihir sebuah esai dan pergulatannya menulis Catatan Pinggir.

Laksmi Pamuntjak

Ada fase dalam sejarah Indonesia, di mana warna ‘merah’ identik dengan komunis, dianggap sesat dan harus diberantas. Laksmi Pamuntjak lahir tahun 1971, saat stigma komunisme masih kuat.

Leila S. Chudori

Bermula dari fiksi anak dan remaja, Leila S. Chudori merambah dunia jurnalisme tanpa melupakan dunia fiksi. Karya-karya berikutnya mendalami sisi gelap politik dan tidak enggan mengupas tabu di masyarakat tradisional.

Linda Christanty

Penulis fiksi dan jurnalis. Demikian gelar yang disandang Linda Christanty. Karya-karyanya dikenal mengupas secara tajam realita sosial dan politik di Indonesia.

Nirwan Dewanto

Nirwan Dewanto menulis puisi dalam sunyi untuk mengeksplorasi kekayaan kata-kata dalam bahasa. Tapi karirnya dalam film membuatnya harus tampil di depan publik dan keramaian.

Sapardi Djoko Damono

Seorang pujangga senior Indonesia berkarya lewat puisi dengan kata-kata yang sederhana dan lembut. Dia adalah Sapardi Djoko Damono, salah satu penyair paling produktif yang ada di tanah air.

Taufiq Ismail

Kanon Sastra Indonesia menggolongkan Taifiq Ismail ke dalam angkatan 66, yang lahir di saat turbulensi politik di tahun itu, yang berujung pada tumbangnya rezim Sukarno dan naiknya rezim Soeharto.

Helvy Tiana Rosa

Penulis perempuan ini telah menghasilkan 50 buku. Mulai dari cerita pendek, novel, tinjauan sastra, dan naskah drama teater. Ia ingin berbakti pada Indonesia secara Islami dan mengekspresikannya dalam bentuk sastra.

Seno Gumira Ajidarma

Seno Gumira Ajidarma punya nama beken sebagai pendekar kata-kata atau pendekar cerita pendek. Kependekaran Seno terlihat dari kemampuannya melompat dari satu genre ke genre berikutnya.

Indonesia Ditunggu 2015 di Frankfurt

Pameran buku internasional Frankfurter Buchmesse 2014 ditutup hari Minggu, 12 Oktober 2014.

Kawasan

Topik

Kategori

Semua konten tentang topik ini

Indonesia Ramaikan FBF 2018

Pameran Buku Frankfurt Gelar Kampanye 70 Tahun Deklarasi HAM

Uniknya Kota Frankfurt

Indonesia Dalam Panggung Literasi Dunia

Indonesia Terus Kembangkan Sayap di Pameran Buku Frankfurt 2017

Bagaimana Dunia Literasi Indonesia Sejak Jadi Tamu Kehormatan Pameran Buku Frankfurt?

Ketika Budaya Indonesia Merambah Jerman: FBF 2015

Permainan Cahaya dan Bayangan di Paviliun Indonesia

Greget Indonesia di Pameran Buku Frankfurt

Wajah Indonesia di Pameran Buku Frankfurt 2015

Romo Yang Gemar Melintas Batas

Kesederhanaan Sapardi Djoko Damono

Goenawan Mohamad Tentang Esai dan Puisi

Berbagi Cerita Bersama A.S.Laksana

Helvy Tiana Rosa

Leila S. Chudori

Laksmi Pamuntjak

Linda Christanty

A.S. Laksana

Ayu Utami

Franz Magnis-Suseno

Goenawan Mohamad

Laksmi Pamuntjak

Leila S. Chudori

Linda Christanty

Nirwan Dewanto

Sapardi Djoko Damono

Taufiq Ismail

Helvy Tiana Rosa

Seno Gumira Ajidarma

Indonesia Ditunggu 2015 di Frankfurt