1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Dokter Sanggah Ucapan Luhut Soal Orang yang Bisa Jalan-jalan

Detik News
17 Februari 2022

Dokter menyanggah pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal masyarakat boleh jalan-jalan jika sudah divaksin dan booster. Dia menyarankan masyarakat tetap di rumah jika tidak ada urusan penting.

https://p.dw.com/p/478u3
Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Rachman Haryanto/Detikcom

Dokter dari Kelompok Staf Medis Paru di RSUP Persahabatan, Fathiyah Isbaniah, merespons pernyataan Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan masyarakat boleh jalan-jalan jika sudah divaksin dan booster. Dia tidak setuju dengan Luhut.

Luhut menyebut warga yang bisa menjalani aktivitas di tempat umum adalah mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid dan sudah mendapatkan proteksi tambahan lewat vaksinasi COVID-19.

"Kalau memang dia sudah vaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid ya jalan-jalan saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/02). 

Dokter tak sepakat

Fathiyah tidak setuju dengan klaim Luhut itu. Dia menyarankan agar masyarakat tetap di rumah jika memang tidak ada urusan penting yang harus dilakukan di luar meskipun sudah melakukan vaksinasi lengkap dan booster.

"Dapat jaminan tidak terpapar? Ya tentu tidak. Saya tidak setuju kalau masyarakat yang sudah vaksin lengkap boleh jalan," kata Fathiyah dalam acara pengaruh berkumur Iodin terhadap nilai CT di RSUP Persahabatan, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Fathiyah menyampaikan respons itu usai mendapatkan pertanyaan media yang mengutip kalimat Luhut Pandjaitan soal jalan-jalan beberapa waktu lalu. Menurut dia, sebaiknya masyarakat tetap di rumah jika memang tidak ada urusan penting yang harus dilakukan di luar meskipun sudah melakukan vaksinasi lengkap dan booster.

"Vaksinasi lengkap hingga booster dan protokol kesehatan ketat merupakan langkah pencegahan, bukan penyembuhan COVID-19," kata dia.

Dia menjelaskan setiap orang punya imunitas yang berbeda. Meskipun sudah divaksin belum ada yang bisa memastikan kekuatan seseorang menahan virus yang bisa masuk ke tubuhnya hingga menyebabkan keparahan. Tak cuma soal kondisi seseorang, dia juga menilai jalan-jalan saat sudah vaksinasi lengkap dan booster tanpa komorbid belum menjadi jaminan keamanan untuk jalan-jalan. Dia bilang situasi saat ini masih tergolong berbahaya lantaran jumlah kasus COVID-19 varian Omicron masih terus meningkat setiap harinya.

"Lebih baik di rumah, kasus masih seperti ini tetap tinggal di rumah adalah hal yang terbaik," kata dia.

Kasus yang meningkat di beberapa daerah di Indonesia juga menjadi indikasi buatnya bahwa gelombang tiga COVID-19 yang tengah dialami Indonesia juga belum bisa dilalui sepenuhnya.

"Kalau ada yang bilang Indonesia sudah mulai terbebas dari gelombang tiga itu pernyataan yang salah. Menurut saya tidak benar gelombang tiga sudah dilewati. Dikatakan ringan atau baik-baik saja juga belum bisa," kata dia saat menanggapi pertanyaan media terkait pernyataan Luhut beberapa waktu lalu.

"Kalau kasus terus meningkat, sistem kesehatan juga bisa kolaps. Kalau angka terus meningkat angka kematian juga terus meningkat, makanya kita harus tetap waspada," dia menjelaskan. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Luhut Bilang yang Vaksin dan Tak Komorbid Bisa Jalan-jalan, Dokter Menolak