1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Luhut: Sudah Vaksin dan Tak Ada Komorbid, Boleh Jalan-Jalan

Detik News
15 Februari 2022

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengatakan orang yang sudah divaksinasi, tidak ada komorbid bisa beraktivitas di tempat umum, termasuk berwisata. Luhut juga sebut karantina perjalanan luar negeri dipotong menjadi 3 hari.

https://p.dw.com/p/471EV
Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Rachman Haryanto/Detikcom

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membolehkan sejumlah golongan masyarakat untuk jalan-jalan tanpa kekhawatiran di tengah pandemi Covid-19. Kelompok mana saja?

Luhut mengaitkan kebijakan itu dengan risiko meninggal dunia kasus Covid-19. Luhut bilang 60 persen pasien meninggal akibat Corona varian Omicron merupakan orang-orang yang belum divaksinasi. Selain itu, dia menyebut pasien meninggal banyak dari orang dengan penyakit penyerta atau komorbid dan lanjut usia.

Nah, warga yang bisa menjalani aktivitas di tempat umum, termasuk berwisata, adalah mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid. Selain itu, hanya mereka yang sudah divaksinasi Covid-19.

"Kalau memang dia sudah vaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid ya jalan-jalan saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).

Luhut menilai program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah menunjukkan hasil yang signifikan. Salah satunya dibuktikan dengan rendahnya warga yang mengalami perburukan gejala saat terinfeksi Covid-19 selama gelombang varian Omicron ini.

Menteri yang juga menjabat sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali itu sekaligus berpesan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan 5M, di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

"Jadi kita belum ada lihat pengetatan lagi, justru pelonggaran-pelonggaran yang kita lakukan, tapi dengan monitoring yang ketat," ujarnya.

Ia mengatakan hal itu berdasarkan data studi dari luar negeri yang mengonfirmasi menurunnya tingkat kematian karena Covid-19.

"Pada pertengahan 2020, Covid-19 dideteksi 13 kali mematikan dari flu biasa. Namun, pada awal 2022 ini, omicron diprediksi hanya dua kali lebih mematikan dari flu. Jadi omicron hanya dua kali lebih parah dari penyakit flu," kata Luhut. 

Karantina perjalanan luar negeri jadi 3 hari

Sementara itu, pemerintah mengumumkan untuk memangkas durasi karantina di Indonesia bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di tengah naiknya kasus varian Omicron, menjadi tiga hari.

Kebijakan itu diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menyebut karantina tiga hari tersebut hanya diperuntukkan PPLN, baik WNA atau WNI, yang sudah menerima vaksin COVID-19 booster atau dosis lanjutan.

"PPLN baik WNA dan WNI yang telah melakukan booster lama karantina dapat berkurang menjadi tiga hari dengan syarat di antaranya tetap melakukan entry dan exit tes PCR," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (14/2/2022).

"Exit PCR dilakukan di hari ketiga pada pagi hari dan PPLN bisa keluar ketika hasil negatif keluar," Luhut menambahkan.

Luhut menambahkan pelaku perjalanan luar negeri yang sudah menyelesaikan tiga hari karantina dan hasil tes PCR menunjukkan negatif juga perlu kembali melakukan tes PCR pada hari kelima sejak kedatangan.

Kemudian, PPLN diminta melaporkan kondisi kesehatan pada fasilitas layanan kesehatan terdekat.

"PPLN yang sudah keluar karantina diimbau tetap melakuakn PCR tes mandiri di hari kelima dan melaporkan kondisi kesehatan kepada Puskesmas atau Faskes terdekat," ujar Luhut. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews
Sudah Vaksin dan Tidak Ada Komorbid, Boleh Jalan-Jalan

Karantina Perjalanan Luar Negeri Dipotong Jadi 3 Hari