1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demokrat Buka Opsi Poros Baru di Pilpres 2024

5 September 2023

Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron membuka peluang terbentuknya poros baru. Hal itu lantaran Herman menilai politik sangatlah dinamis.

https://p.dw.com/p/4VxgY
Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron tengah diwawancara wartawan
Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman KhaeronFoto: Anggi/detikcom

"Ya, kita tunggu saja lah ya. Begitu nanti Ketika Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan itu pasti ada reasoning-reasoning, ada alasan-alasan kenapa harus berkoalisi dengan koalisi a atau koalisi b," kata Herman di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

Menurutnya, kemungkinan poros baru tercipta sangat bisa terjadi. Namun, saat ini, kata dia, koalisi yang sudah ada yakni di poros Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Kan belum, ini kemungkinan poros baru mau siapa saja kemungkinan itu bisa terjadi. Yang sudah pasti kan ada dua poros, Ganjar dan Prabowo, kalau ini mah sudah dilupakanlah," jelasnya.

Herman kemudian berbicara peluang Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu. Dia menuturkan jika komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP terus terjalin.

"Komunikasinya (Mega dan SBY), masih terus dijalanin, kan komunikasi itu beberapa level dan itu masih terus berkomunikasi dan mudah-mudahan pada akhirnya bukan karena keinginan Demokrat," paparnya.

"Tetapi memang Tuhan mentakdirkan bahwa ada pertemuan yang mengarah ke koalisi yang betul-betul memiliki visi misi dan saya kira tadi menjunjung etika," tambahnya. 

Sebelumnya, SBY menyoroti adanya menteri dari jajaran kabinet Presiden Jokowi yang intens melakukan lobi. Menteri tersebut mengajak Demokrat yang dipimpin AHY membentuk koalisi baru.

"Kita juga tahu, seorang menteri, menteri masih aktif dari kabinet kerja Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak membentuk koalisi yang baru. Koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Bahkan SBY mengaku mendengar inisiatif menteri tersebut untuk mengajak Demokrat telah diketahui oleh Pak Lurah.

"Yang bersangkutan mengatakan, yang disampaikan itu, inisiatif ini, sudah sepengetahuan Pak Lurah. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya, dari yang bersangkutan," kata SBY.

Selengkapnya:Demokrat Buka Opsi Poros Baru di Pilpres 2024 

Baca Detik News