1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikArmenia

Armenia dan Azerbaijan Rundingkan Damai di New York

20 September 2022

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mendudukkan perwakilan kedua negara dalam sebuah pertemuan trilateral. Perundingan itu diharapkan bisa mendamaikan kedua negara.

https://p.dw.com/p/4H5q7
Serangan Azerbaijan terhadap Armenia
Serangan Azerbaijan terhadap ArmeniaFoto: Alexander Patrin/Tass/dpa/picture alliance

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Armenia, Ararat Mirzoyan, dan Menlu Azerbaijan, Jeyhun Bayramov, digelar di sebuah hotel di New York, dengan kehadiran Antony Blinken sebagai penengah.

Selama keterangan pers, Blinken menjadi juru bicara sementara kedua pejabat duduk mengapit dalam diam, lapor Associated Press. "Kami menyambut positif bahwa pertempuran telah diakhiri,” kata dia, sebelum menambahkan telah berbicara berulangkali dengan pemimpin kedua negara. 

"Upaya diplomasi yang kuat dan berkelanjutan adalah jalan terbaik bagi semua orang,” imbuhnya. "Selalu ada jalan menuju perdamaian abadi yang menjembatani perbedaan.”

Kedua negara kembali berperang sejak serangan sepihak Azerbaijan terhadap wilayah Armenia di sepanjang perbatasan pada 13 September silam. Senin (19/9), Kementerian Luar Negeri di Yerevan memastikan, Menlu Ararat Mirzoyan akan berbicara dengan rekan sejawatnya dari Azerbaijan, di sela-sela Sidang Umum di New York, AS. 

Pertemuan tersebut akan menjadi perundingan langsung pertama antara kedua negara, dan digelar "atas inisiatif Amerika Serikat,” tulis Kemenlu Armenia dalam keterangan persnya.

Perang berakhir dalam dua hari menyusul mediasi AS. Sebanyak 286 serdadu dikabarkan tewas, dengan 207 di antaranya berasal dari Armenia. "Dua warga sipil masih hilang, 293 tentara dan tiga sipil luka-luka, dan 20 serdadu ditawan,” lapor Dewan Keamanan Nasional di Yerevan.

Adapun Azerbaijan melaporkan 79 tentaranya meninggal dunia.

Demokrasi vs autoritarianisme?

Berbeda dengan perang pada 2020 silam, ketika Azerbaijan mengusir pendudukan Armenia di Nagorno Karabakh, pemerintah di Baku kali ini membidik langsung wilayah jirannya itu. 

Laku Azerbaijan kali ini mendorong intervensi AS yang mulai berani menyuarakan dukungan bagi Armenia, meski Yerevan selama ini menginduk kepada Rusia.

Minggu (18/9), Ketua Kongres AS, Nancy Pelocy, secara demonstratif berkunjung ke ibu kota Armenia dan mengutuk Azerbaijan atas "serangan ilegal” terhadap "kedaulatan negara lain.”

Nancy Pelocy di Yerevan
Ketua Kongres AS, Nancy Pelocy, di Yerevan, Armenia, 17 September 2022Foto: Handout via REUTERS

Pemerintah di Yerevan mengandalkan Moskow yang terikat perjanjian untuk wajib membantu Armenia jika berhadapan dengan invasi asing. Namun di tengah invasi Ukraina, Rusia banyak menahan diri dan cuma mengirimkan pasukan pemantau perdamaian di Nagorno Karabakh usai perang 2020 silam.

Perang yang berkecamuk selama enam pekan ini menewaskan lebih dari 6.500 tentara di kedua pihak. Armenia setelahnya bersepakat mengembalikan wilayah teritorial Azerbaijan di Nagorno Karabakh. 

Jelang pertemuan trilateral di New York, Menlu Azerbaijan Bayramov, mengatakan pihaknya merasa "puas dengan tingkat relasi” dengan Amerika Serikat dan bahwa pembicaraan langsung dengan Mirzoyan adalah hal lumrah. "Kami selalu terbuka untuk dialog,” kata dia.

rzn/hp (ap,dpa)