Yunani: Tsipras Mundur untuk Maju
23 Agustus 2015Setelah mundurnya PM Yunani Alexis Tsipras (20/08/15) kubu Konservatif gagal memenuhi tugas yang dlimpahkan presiden untuk membentuk pemerintahan koalisi baru. Yunani sipastikan akan menggelar pemilihan umum baru bulan September depan. Sejumlah kalangan menilai, taktik pengunduran diri Tsipras bertujuan untuk makin mengokohkan kekuasaannya.
Dalam pemilu mendatang, diprediksi bahwa Tsipras dan partai kiri Syritza akan mendapat dukungan lebih besar dari rakyat, walau kelompok garis keras partai kiri itu menyatakan menyempal. Menanggapi rencana pemilu baru, wakil menteri keuangan yang saat ini masih menjabat, Trifon Alexiadis, menyatakan kepada stasiun televisi ERT, pemilu baru akan menimbulkan ongkos tak langsung. "Tapi Yunani hanya dapat distabilkan dengan pemilu baru," ujar Alexiadis dengan memandang pada perpecahan dalam partai Syriza.
Dalam pidato televisi setelah menyatakan mundur, ex PM Tsipras menegaskan akan berusaha meraih mandat pemerintahan yang lebih kuat lewat pemilu baru. "Sekarang, dengan didukung janji bantuan milyaran Euro dari donor Eropa, adalah saat yang tepat untuk merundingkan restrukturisasi beban utang," ujar Tsipras.
Tsipras berpeluang menang lagi
Jajak pendapat terbaru menunjukan, Alexis Tsipras tetap populer di kalangan rakyat Yunani. Walau mengubah posisi, dari anti penghematan menjadi pendorong reformasi, di dalam negeri ia dianggap berhasil menjalankan taktik perundingan yang membuat donor internasional mengalah.
Menanggapi taktik pemilu baru ini,sejumlah politisi puncak di negara terkemuka di Uni Eropa memperingatkan Yunani untuk tetap menaati janjinya untuk melakukan reformasi ekonomi dan pengetatan anggaran. Negara-negara donor juga sudah memperingatkan, taktik untuk mengelak dari janji, tidak akan ampuh lagi
Khusunya Jerman yang menjadi negara kunci bagi pengucuran kredit baru dalam bailout tahap ketiga ini, sudah sejak dini memberikan peringatan keras kepada Yunani. "Yunani sudah tahu, mereka tak punya alternatif. Jika komitmen tidak ditaati, paket bantuan akan dihentikan seketika. Pengucuran dana segar akan distop. Juga pemerintahan baru tak bisa mengelak dari janji kepada donor," ujar tokoh partai konservatif Jerman Michael Fuchs kepada para jurnalis.
as/yf (rtr,ap,afp,dpa)