Warga Belgia Inginkan Pemerintahan
17 Februari 2011Setelah pemilihan umum tanggal 13 Juni 2010, praktis Belgia tidak memiliki pemerintahan. Sementara di Tunisa dan Mesir terjadi revolusi untuk menyingkirkan pemerintahan, di Belgia sebaliknya. Warga Belgia menuntut adanya pemerintahan. “Kami sekarang ingin pemerintah,” demikian tuntutan para mahasiswa dalam aksi protesnya di jalanan.
Kamis (17/02), Belgia berhasil mencatatat satu ‘prestasi' melampaui Irak: negara berjalan tanpa pemerintahan. “Sudah 249 hari kita tidak memiliki pemerintahan. 249 hari lamanya tidak tercapai kesepakatan diantara partai-partai untuk membentuk pemerintahan. Dan tampaknya belum ada kemajuan yang dicapai,” dikatakan Michael Vebauhede, salah seorang mahasiswa yang mengorganisir demonstrasi.
“Revolusi Kentang Goreng” merupakan semboyan revolusi menuntut pembentukan pemerintahan di Belgia. Ini merujuk kepada kentang goreng yang merupakan makanan nasional Belgia. Simbol ini diharapkan bisa mempersatukan pihak-pihak yang bertikai; warga Flemings yang berbahasa Belanda dan pihak Walloons yang berbahasa Perancis.
Dalam aksi “Revolusi Kentang Goreng“ ini, para mahasiswa di Universitas Leuven membagikan kentang goreng gratis kepada warga. Sementara di kota Ghent, kaum revolusioner merencanakan untuk menggelar striptis massal: 249 demonstran telanjang.
Para politisi terlihat masih belum tergesa-gesa dalam perundingan koalisi. Banyak dari mereka yang berpendapat: memang setelah 249, Irak berhasil membentuk satu pemerintahan. Akan tetapi pemerintahan yang terbentuk ini baru disetujui Parlemen beberapa minggu kemudian. Karena itu, untuk membentuk satu pemerintahan tanpa harus memecahkan rekor kelam, Belgia masih memiliki 40 hari.
Andreas Reuter/Yuniman Farid
Editor: Ayu Purwaningsih