1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Migrasi

Vietnam Tangkap 8 Orang Terkait Penemuan Mayat di Truk

4 November 2019

Kepolisian Vietnam kembali menangkap delapan tersangka pelaku perdagangan manusia menyusul kematian 39 orang, yang mayatnya ditemukan dalam sebuah truk yang diparkir di Inggris Oktober lalu.

https://p.dw.com/p/3SQxi
Großbritannien | 39 Leichen in LKW Container gefunden
Foto: picture-alliance/empics/S. Rousseau

Penangkapan terbaru ini diumumkan di media pemerintah Vietnam pada hari Senin (04/11). Dengan penangkapan ini, sudah ada total 10 orang yang ditangkap terkait insiden ini.

Identitas para tersangka belum dapat dirilis mengingat investigasi yang sedang berlangsung. Namun, polisi di Provinsi Nghe An di  Vietnam tengah percaya bahwa orang-orang ini adalah bagian rantai perantara pedagangan orang dari Vietnam ke Inggris, demikian tulis surat kabar lokal VnExpress.

"Setelah kejadian di Inggris itu, beberapa perantara telah mengembalikan biaya yang mereka pungut dari keluarga yang anak-anaknya hilang," ujar Nguyen Huu Cau, Direktur Kepolisian Nghe An, kepada media Vietnam.

Para terduga penyelundup ini ditangkap setelah salah seorang anggota keluarga mengadu kepada polisi bahwa ia telah membayar sebesar 36.000 dolar AS (sekitar Rp 504 juta) untuk mengirim putranya ke Amerika Serikat. Sekian minggu berlalu tanpa ada kabar tentang putranya, sang ayah melapor kepada pihak berwenang setelah para penyelundup manusia itu menolak mengembalikan uangnya.

Kepolisian Inggris menemukan sebuah truk berisi 39 mayat di wilayah kawasan industri di Essex, Inggris, pada 23 Oktober 2019. Tiga hari kemudian, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc memerintahkan penyelidikan penyelundupan manusia ke luar negeri. 

Vietnam Trauer um Tote in Truck in England
Anggota keluarga korban yang dipercaya meninggal di dalam truk di Inggris menghadiri upayara pembacaan doa bersama.Foto: Getty Images/L. Pham

Belum bisa umumkan identitas korban

Polisi Essex menegaskan belum bisa mengumumkan identitas para korban pada saat ini, namun mengatakan mereka telah berhasil menghubungi banyak keluarga.

Sejak Jumat (01/11), para keluarga korban telah menerima panggilan telepon dari otoritas Inggris yang mengkonfirmasi bahwa anggota keluarga mereka yang hilang termasuk di antara korban tewas. Sebanyak 28 keluarga telah melaporkan kerabat yang hilang di provinsi Ha Tinh dan Nghe An.

Sampel DNA dan sidik jari juga telah diambil dari beberapa keluarga di daerah itu. Keluarga ini mengatakan bahwa anak-anak mereka pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan, dan berharap mendapat uang untuk dikirim pulang.

Inggris adalah tujuan populer bagi para migran ilegal dari Vietnam, banyak dari mereka yang akhirnya bekerja di pertanian ganja atau salon perawatan kuku. Mereka yang tidak punya cukup uang untuk membeli "paket VIP" untuk terbang ke negara-negara Eropa sebelum memulai rute berbahaya ke Inggris, yang biasanya menggunakan truk, sering melakukan perjalanan darat melalui Rusia atau Cina.

Ratusan warga negara Vietnam diperdagangkan ke Inggris setiap tahunnya, menurut organisasi amal Ecpat. Rute penyelundupan biasanya sangat berbahaya, sejumlah orang juga dieksploitasi untuk bekerja di pabrik atau rumah bordil selama perjalanan mereka ke Inggris.

ae/yp (dpa, AFP)