1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Video Interogasi Tahanan Guantanamo Dipublikasikan

16 Juli 2008

Sebuah video interogasi dipublikasikan di Kanada. Remaja Kanada berusia 16 tahun diperlihatkan sedang diinterogasi Dinas Rahasia Kanada di Guantanamo.

https://p.dw.com/p/EdSU
"Bunuh saya, bunuh saja saya," ucap Omar Khadr lirih.
"Bunuh saya, bunuh saja saya," ucap Omar Khadr lirih.Foto: glabalandmail.com

"Tolong, tolong saya," rintih Omar Khadr di dalam kamar interogasi yang dingin dan hanya diisi sebuah kursi dan meja,

"Tidak," jawab petugas dengan dingin.

Tak lama kemudian, terlihat Omar Khadr meratap minta dibunuh saja.

"Bunuh saya, bunuh saja saya."

Demikian cuplikan rekaman gambar dan suara yang dipublikasikan sejumlah pengacara Kanada baru-baru ini. Rekaman itu menunjukkan potongan proses interogasi Dinas Rahasia Kanada yang dilakukan selama empat hari terhadap Omar Ahmad Khadr di tahun 2003. Kini, setelah lebih dari lima tahun berlalu, Omar Khadr masih mendekam di Guantanamo. Para pengacara Kanada itu kemudian menyerahkan cuplikan video interogasi Omar yang berdurasi 10 menit kepada media.

Denis Adney, salah seorang pengacara Kanada tersebut menjelaskan, "Sangat penting bagi publik Kanada melihat bagaimana agen pemerintah memperlakukan warganya, terutama yang rapuh seperti Omar Khadr.”

Omar Khadr, adalah salah satu tahanan Guantanamo yang paling terkenal. Bukan karena dia ikut andil dalam serangan 11 September 2001, tapi karena usia yang sangat muda. Di tahun 2002, ketika Omar masih berusia 15 tahun, dia dituduh melemparkan granat ke arah pasukan Amerika Serikat di Afghanistan timur saat terjadi bentrokan senjata. Seorang serdadu Amerika tewas dalam bentrokan itu.

Omar yang kini berusia 20 tahun tersebut dilahirkan di Kanada, dalam keluarga penganut Islam fanatik. Ayah dan abang-abangnya diduga memiliki hubungan dekat dengan Al Qaida. Sejumlah media Kanada menyebut keluarga Khadr sebagai “keluarga teroris Kanada nomor satu”. Seorang abangnya kini harus menggunakan kursi roda akibat tertembak dan seorang lainnya berteriak di depan kamera televisi, “Kami adalah keluarga Al Qaida.” Ayah Khadr tewas dalam sebuah bentrokan dengan pasukan Pakistan di tahun 2003, dia adalah orang kepercayaan Osama bin Laden.

"Mata saya hilang, kaki saya hilang, hilang semuanya," Omar merintih. Dia merobek kemejanya, menunjukkan bekas luka-luka siksaan. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyangkal tudingan penyiksaan terhadap Omar. Salah seorang pengacara Omar, William Kuebler mengatakan, kliennya secara sistematis tidak diperbolehkan tidur berhari-hari. Namun para jaksa Amerika Serikat tidak memandang hal itu sebagai penyiksaan.

Berbagai organisasi pembela hak azasi manusia seperti Amnesty International menuntut pembebasan segera Omar Khadr. Metode interogasi semacam itu melanggar hak azasi manusia. Hukum internasional sangat membela anak-anak seperti Omar Khadr yang waktu itu masih berusia 16 tahun.

Pengacara Denis Adney ingin membangkitkan kesadaran warga Kanada dengan mempublikasikan video interogasi Omar. Perdana Menteri Kanada Steven Harper, hingga kini menyangkal keterlibatannya dalam menjebloskan Omar ke penjara Guantanamo. Padahal Harper sering melontarkan kritik ke pemerintah negara lain yang tidak memperhatikan hak azasi manusia di negaranya. Beberapa hari lalu, pemerintah Kanada mengumumkan, telah mengetahui aksi penyiksaan terhadap Omar sejak tahun 2004. Walau pun pemerintah selama ini menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya metode seperti itu.

Pengacara Denis Adney menegaskan, "Dia sudah sangat menderita dan harusnya dipulangkan ke Kanada. Kita seharusnya melindungi warga Kanada, bukan menyiksanya.“(ls)