1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Serangan Terhadap Sri Paus Bayangi Misa Natal di Vatikan

25 Desember 2009

Insiden membayangi tradisi misa malam Natal di Vatikan. Saat prosesi memasuki Basilika Santo Petrus, seorang perempuan menyerang Paus Benediktus ke-16. Kejadian yang mula-mula dikira lebih buruk dari apa yang terjadi.

https://p.dw.com/p/LDSF
Pope Benedict XVI saat misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, VatikanFoto: AP

„Saat ini kami mendapat informasi, juga meskipun belum mendapat kepastian bahwa seseorang dari antara para peserta misa, menabrak Sri Paus sampai jatuh.“ Demikian dilaporkan komentator televisi nasional Italia RAI, dalam siaran langsung dari Basilika Santo Petrus Kamis (24/12) malam.

Beberapa saat kemudian diketahui, seorang perempuan dengan sekuat tenaga menabrakkan diri ke arah Sri Paus saat ia dengan para pengiringnya baru saja memasuki gereja. Insiden itu terjadi masih di sebuah ruang persiapan di Basilika Santo Petrus yang bebas dari sorotan kamera media. RAI juga tidak merekam kejadian tersebut, tapi pada akhir misa menunjukkan gambar dari kamera pengawas yang merekam insiden itu.

Petugas keamanan dapat menangkap perempuan yang mengalami gangguan jiwa tersebut. Tapi Paus Benediktus ke-16 tetap kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah. Tapi Sri Paus yang berusia 82 tahun itu segera kembali berdiri dan kelihatan tidak terluka berjalan menuju altar, seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Dan memimpin jalannya misa Natal di Vatikan.

Kekacauan sementara akibat insiden tersebut juga menyebabkan Kardinal Roger Etchegaray yang berusia 87 tahun terjatuh. Ia segera dibawa dengan kursi roda keluar dari Basilika ke rumah sakit. setelah pemeriksaan Kardinal Etchegaray dilaporkan patah tulang pahanya dan harus tinggal di rumah sakit.

Dalam pidatonya di malam Natal, Sri Paus memperingatkan sikap egoisme. Sengketa dan tidak berdamai di dunia terjadi, karena manusia terperangkap dalam keinginan dan kemauannya masing-masing. Demikian dikatakan Sri Paus dalam misa di Petersdom yang padat dipenuhi pengunjung.

Laporan terakhir dari Vatikan hari Jumat (25/12) menyebutkan, perempuan yang berusaha menyerang menyerang Sri Paus itu mengalami gangguan jiwa dan tidak bersenjata. Dalam pernyataan resmi pertamanya mengenai insiden tadi malam, Vatikan menyebut identitas perempuan itu bernama Susanna Maiolo, berusia 25 tahun dan memiliki kewarganegaraan ganda Italia dan Swiss. Perempuan itu telah ditangkap dan mendapat pemeriksaan medis. Disampaikan lebih lanjut, tidak ada perubahan rangkaian acara Natal di Vatikan akibat insiden tersebut.

Misa malam Natal di Basilika Santo Petrus yang biasa digelar tengah malam, tahun ini dimulai dua jam lebih awal agar rangkaian acara Natal tidak terlalu melelahkan Paus Benediktus ke-16.

Sementara Kamis (24/12) di Betlehem ribuan umat Kristiani menghadiri perayaan Natal di Betlehem. Sesuai tradisi lepas tengah hari berlangsung prosesi dari Yerusalem ke kota tempat kelahiran Yesus Betlehem. Wakil-wakil Gereja di bawah pimpinan Uskup Fouad Twal setibanya di Betlehem disambut kelompok marching band yang mengiringi mereka sampai ke depan pintu Gereja Kelahiran. Di sana mereka disambut ribuan umat Kristiani dan pengunjung lainnya secara meriah.

Walikota Betlehem Victro Batarseh menyampaikan harapan perdamaian di dunia

„Kami benar-benar mengharap bahwa perdamaian akan menang, mulai hari ini di seluruh dunia. Ini adalah pesan Natal kami, ini adalah pesan kami untuk membangun jembatan cinta kasih dan pengertian antar manusia bukan membangun tembok pemisah dan kebencian antar manusia."