1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Setujui Suntikan 7 Miliar Euro Untuk Air France

4 Mei 2020

Komisi Eropa Senin (4/5) menyetujui suntikan dana 7 miliar euro dari pemerintah Prancis untuk membantu maskapai penerbangan Air France yang terancam kebangkrutan.

https://p.dw.com/p/3bkMZ
Flughafen Tegel | Airbus von Air France bei Start
Foto: picture-alliance/dpa/S. Stache

Suntikan dana dari pemerintah Prancis itu akan "menyediakan likuiditas yang mendesak bagi perusahaan dalam kaitan dengan wabah corona," tulis Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Senin (4/5).

Bantuan dana dari pemerintah untuk perusahaan swasta di Uni Eropa memanghanya bisa dilakukan dengan izin khusus. Tetapi Komisi Eropa telah melonggarkan aturan bantuan negara untuk membantu perusahaan-perusahaan swasta selama krisis corona.

Pemerintah Prancis berencana menyalurkan kredit ringan secara langsung senilai 3 miliar Euro kepada maskapai penerbangan Air France, dan menjamin kredit senilai 4 miliar Euro dari perbankan, kata Menteri Keuangan Bruno Le Maire.

Wakil Ketua Komisi Eropa Margrethe Vestager memuji peran "penting" Air France dalam memulangkan warga dan mengangkut peralatan medis selama pandemi, sambil menyambut "pilihan kebijakan hijau" yang dilakukan Air France.

Deutschland Bundesregierung plant offenbar Direkteinstieg bei Lufthansa
Raksasa penerbangan Jerman Lufthansa juga perlu bantuan dana sampai 10 miliar euroFoto: picture-alliance/dpa/B. Roessler

Dana 7 miliar euro ini "akan memberikan Air France likuiditas yang sangat dibutuhkan untuk menahan dampak wabah corona," katanya.

Pemerintah Prancis saat ini merupakan pemegang saham terbesar di Air France-KLM, dengan 14,3 persen saham.

Pemerintah Belanda juga memiliki 14 persen saham, yang dibeli dalam operasi mendadak tahun lalu.

Industri penerbangan saat ini mengalami pukulan berat larena lockdown dan langkah-langkah pembatasan serta larangan terbang yang diberlakukan di seluruh dunia. Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa juga sedang meminta bantun dana sampai 10 miliar euro dari pemerintah Jerman.

hp/yf (dpa)