1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Sambut Proyek Galileo

28 Desember 2005

Peluncuran satelit ujicoba dalam proyek sistem navigasi satelit Galileo, menjadi tema komentar sejumlah harian Eropa. Terutama disoroti segi politik dan ekonomi dari proyek tersebut.

https://p.dw.com/p/CPLn
Satelit Uji Coba Galileo Diluncurkan
Satelit Uji Coba Galileo DiluncurkanFoto: dpa

Di satu sisi, dengan Galileo hendak ditunjukan, bahwa Eropa dapat menjadi saingan Amerika Serikat di bidang teknologi navigasi satelit. Di sisi lainnya, diharapkan sistem satelit navigasi baru Eropa itu, dapat menggerakan ekonomi di Uni Eropa yang kini mencakup 25 negara. Selain itu, Galileo yang murni untuk tujuan sipil, menjadi tamparan bagi sistem GPS yang dirancang untuk keperluan militer AS. Akan tetapi, proyek ambisius itu ibaratnya sekeping mata uang yang memiliki dua sisi. Demikian komentar harian Belgia La Libre Belqique yang terbit di Brusssel. Lebih lanjut harian ini menulis :

Galileo dan kemungkinan terapannya yang tanpa batas, merupakan tamparan keras bagi sistem GPS Amerika Serikat. Dengan itu, hendak ditunjukan bahwa Eropa adalah nomor satu di bidang sistem navigasi satelit. Akan tetapi, ibaratnya sekeping mata uang yang memiliki dua sisi, Galileo juga memiliki sisi yang memancing konflik. Tegasnya, sisi ini kembali menghidupkan penyakit kronis yang diderita Eropa. Jerman ngotot, agar pusat pengendali dibangun di negaranya, juga Perancis menuntut hal serupa. Jangan dilupakan Italia dan Spanyol juga menyatakan memiliki hak untuk menuntut. Menjadi nomor satu adalah tema penting. Tapi, tetap bertahan menjadi nomor satu, adalah tema lainnya.

Harian ekonomi Perancis Les Echos yang terbit di Paris berkomentar, negara-negara penting di luar Uni Eropa yang mendukung proyek Galileo, jangan sampai dikecewakan.

Dukungan negara penting di luar Uni Eropa itu, merupakan bukti bahwa Eropa masih memiliki daya tarik, jika sebuah proyek yang ambisius dapat diwujudkan. Hal itu harus menjadi dorongan semangat, untuk terus menanamkan investasi di bidang teknologi masa depan, seperti bioteknologi dan teknologi informasi. Dari sudut inilah, terus diamati dengan seksama, bagaimana sistem “mesin pencari“ internet Quaero, yang dikembangkan Jerman dan Perancis, dapat menjadi saingan berat mesin pencari Google. Paling tidak, para pengembangnya sudah mengibaratkan, mesin pencari Quaero seperti sebuah Airbus digital.

Harian Perancis lainnya Le Figaro yang terbit di Paris menulis, Galileo memperkuat Uni Eropa yang diperluas.

Berbeda dengan perusahaan Airbus atau roket Ariane, dalam perusahaan Galileo seluruh negara Uni Eropa ikut menanamkan sahamnya. Di 25 negara anggota Uni Eropa yang dewasa ini ibaratnya ogah-ogahan, ternyata dapat dibangkitkan semangat, untuk menjadi sesuatu yang lain, dari hanya sekedar sebuah pasar besar. Tanpa Galileo, sebuah sistem pertahanan Eropa yang otonom, akan tetap menjadi ilusi. Program Galileo, mempersatukan perusahaan-perusahaan terkemuka di bidang tsb, dan akan menarik proyek-proyek baru lainnya. Programnya juga membangkitkan semangat menggebu-gebu. Sebab, Cina yang merupakan negara adidaya masadepan dan juga Israel, sudah menyatakan tertarik untuk ikut serta.

Harian Jerman Frankfurter Rundschau yang terbit di Frankfurt am Main menyoroti dengan kritis faktor ekonomi dari proyek Galileo.

Tetap tidak jelas, siapa yang akan memetik keuntungan dari sukses proyek tsb? Di bidang industri ruang angkasa serta pengoperasiannya, hanya terbuka lapangan kerja bagi ratusan orang. Harapan penciptaan lapangan kerja, lebih ditekankan pada pemanfaatan jaringan satelit, dalam hal ini di bidang jasa, perusahaan pengembang software atau pembuat perangkat navigasinya. Namun, tetap sulit untuk meramalkan, berapa banyak lapangan kerja yang akan diciptakan Galileo dalam 20 tahun mendatang.

Sementara harian Perancis La Tribune menulis, dengan Galileo, Eropa dapat memainkan peranan dalam dua aspek.

Pertama, di bidang ekonomi, karena sistem tsb menawarkan pemanfaatan konkret yang amat luas. Akan tetapi, bidang usahanya harus dibangun terlebih dahulu. Dan kedua di bidang strategi pertahanan. Contoh konkretnya, perang teluk tahun 1990 lalu menunjukan bukti bagi Eropa, bahwa ketergantungan terhadap sistem GPS dari AS, amat merugikan kepentingannya.