1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Menyiapkan Masa Depan Perekonomiannya

18 Juni 2010

Selambatnya akhir Juli pertemuan diadakan untuk membicarakan bagaimana institusi perbankan besar Eropa bertahan di tengah krisis. Secepatnya Euro ingin mengembalikan kepercayaan publik.

https://p.dw.com/p/Nu41
PM Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero, Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy, dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso (dari kiri ke kanan) di Brussel, Belgia, Kamis (17/06).
PM Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero, Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy, dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso (dari kiri ke kanan) di Brussel, Belgia, Kamis (17/06).Foto: AP

Pengetatan peraturan anggaran, koordinasi lebih erat dalam kebijakan ekonomi dan sosial, serta peningkatan transparansi di sektor keuangan. merupakan keputusan-keputusan utama KTT Uni Eropa di Brusel. Ini kesepakatan yang sebetulnya tidak diduga. Karena pertemuan puncak para pemimpin 27 negara anggota di kantornya di Brussel, Belgia, berlangsung dengan alot.

Berbagai negara membawa sikap yang saling bertentangan, khususnya mengenai butir pengetatan aturan anggaran negara anggota, dan butir pengawasan ketat terhadap kesehatan institusi-institusi perbankan, sebagai upaya membangun lagi kepercayaan investor. Yang juga alot pembahasannya adalah keputusan megenai pajak transaksi perbankan. Inggris menganggap banyak segi kedaulatan nasional yang terancam oleh butir-butir itu, sehingga diperlukan perumusan yang bisa diterima.

Betapapun Presiden Dewan Eropa Herman van Rompuy mengungkapkan, dalam KTT G-20 di Toronto, Kanada mendatang, Uni Eropa memutuskan untuk tidak mengajukan usulan Jerman-Prancis mengenai pengenaan pajak transaski pervbankan secara global. Melainkan hanya akan mempromosikannya sebagai salah satu pilihan.

"Kami, semua negara Eropa, punya posisi bersama, dan berupaya untuk meyakinkan mitra kami, tapi kami secara implisit juga satu kata bahwa, jika tidak tercapai kesepakatan di G-20, kami akan melaksanakannya sendiri," kata Van Rompuy.

Sementara itu pasar devisa menyambut transparansi baru. Nilai tukar Euro terhadap Dollar kini meningkat menjadi lebih dari 1,24 Dollar. Nilai mata uang bersama Eropa tersebut tahun ini sempat melorot tajam menjadi di bawah 1,20 Dollar akibat krisis utang Yunani serta selalu berada di bawah tekanan.

Sebaliknya, sektor perbankan menangkis kebijakan ini. Mereka khawatir akan ada kemungkinan kesalahpahaman dan spekulasi terhadap saham perbankan. Rencana pajak bank juga mendapat tentangan dari sektor perbankan. Tuan rumah pertemuan puncak G-20 mendatang, Kanada, juga Brazil dan Australia memihak perbankan.

Dalam pertemuan puncak Uni Eropa di Brussel, para pemimpin negara anggota sepakat untuk mengatasi defisit anggaran masing-masing. Disebutkan dalam deklarasi penutup pertemuan, semua negara anggota Uni Eropa siap untuk melakukan tindakan tambahan yang penting demi percepatan konsolidasi anggaran.

Kanselir Jerman Angela Merkel memuji upaya reformasi keuangan dan program penghematan yang dicanangkan Spanyol. Masalah keuangan negara itu tidak banyak berpengaruh pada pertemuan puncak di Brussel meski spekulasi mengenai keruntuhan sistem perbankan Spanyol telah memojokkan negara itu di pasar uang. Negara itu memang masih dapat mengambil kredit meski dengan bunga yang tinggi. Perdana Menteri Finlandia Matti Vanhanen mendesak sistem penjatuhan sanksi terhadap negara yang tidak mematuhi ketentuan pakta stabilitas Eropa.

Dalam KTT itu Presiden Dewan Eropa Herman van Rompuy juga mengumumkan hasil sementara gugus kerja yang akan terus mengajukan usulan hingga Oktober nanti, bagaimana di masa depan Uni Eropa bisa mencegah defisit anggaran negara anggota dengan contoh kasus Yunani. Menurut Kanselir Jerman Angela Merkel, kemungkinan sanksinya akan diperdebatkan. Namun keputusan mengenainya masih belum dapat dipastikan.

Luky Setyarini/Ging Ginanjar/rtr/dpa