1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Galang Misi Atalanta Tumpas Perompak

11 Desember 2008

Sebuah kapal perang dan sekitar 1,400 tentara Jerman dikirim ke wilayah Tanduk Afrika, dimana perompak tengah merajalela. Uni Eropa menghimpun sebuah armada yang terdiri dari enam kapal perang dari negara anggotanya.

https://p.dw.com/p/GEgI
Foto: AP

Menteri pertahanan Franz Josef Jung mengharapkan kehadiran kapal kapal perang dalam operasi Atalanta ini dapat menghalangi upaya menghalangi bajak laut . Dalam keadaan darurat, operasi ini mengijinkan digunakannya senjata api.

"Kami akan menggunakan perintah yang jelas. Artinya, menyerang para perompak, bila mereka menggunakan senjata api, kita bisa menggunakan senjata tempur, bila diperlukan. Tujuan utama operasi adalah sebagai fungsi pengamanan dari serangan kapal-kapal perompak dan mewujudkan perdagangan maritim yang aman." Demikian tegas Jung.

Sebelum dicapainya kesepakatan, pemerintah Jerman telah mengingatkan akan besarnya bahaya di wilayah laut itu dalam penempatan enam kapal perang tersebut. Juru bicara pemerintah Jerman, Ulrich Wilhelm, mengatakan, nantinya perusahaan perkapalan harus dapat bertanggung jawab atas keamanan kapal dan penumpang mereka. Ia juga menegaskan bahwa kapal-kapal yang ikut dalam operasi Atalanta tidak akan mengawal setiap kapal pesiar, yang sangat membutuhkan perlindungan keamanan saat melayari Teluk Aden.

"Prioritas obyektif operasi Atalanta ini adalah pengamanan kapal kapal dan pengiriman bantuan kemanusiaan Program Pangan Dunia." Lebih lanjut Ulrich Wilhelm mengatakan.

Hampir setiap hari terjadi serangan terhadap kapal yacht, kapal kontainer, bahkan kapal tanker dan kapal pesiar, yang melayari wilayah Tanduk Afrika. Juru bicara Kementrian Pertahanan Jerman Christian Dienst mengatakan bahwa serangan perompak tidak selalu terjadi namun tidak diragukan bisa dikenali. Para perompak ini datang dengan kapal cepat, kadang menggunakan kapal nelayan.

Delapan negara Eropa ambil bagian dalam operasi melawan perompak ini, dibawah komando Inggris. Bagi angkatan laut Jerman tugas ini belum dimulai, karena parlemen Jerman harus terlebih dahulu sepakat dan akan diputuskan pada 19 Desember mendatang.
Sementara itu, serangan perompak terus berlangsung. Rabu (10/12), sekawanan perompak Somalian membajak dua kapal ikan milik Yaman di Teluk Aden. Namun tujuh nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan sebuah kapal kecil. (mh)