1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Buka Perundingan Dengan Turki

4 Oktober 2005

Setelah sejak lama melakukan penjajakan dan perundingan, Uni Eropa memutuskan membuka perundingan bagi penerimaan keanggotaan Turki.Perundingan tersebut paling sedikit akan memakan waktu selama sepuluh tahun.

https://p.dw.com/p/CPMh
Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw( kanan) merangkul Menteri Luar Negeri Turki Abdullah Gül
Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw( kanan) merangkul Menteri Luar Negeri Turki Abdullah GülFoto: AP

Harian Swiss Neu Zürcher Zeitung menurunkan komentar berjudul, 'Sebuah Langkah Yang Tepat dan Penting'.

"Uni Eropa cukup lama menyibukkan diri dengan Turki untuk mengetahui apa yang diinginkannya. Tapi paling tidak dimulainya perundingan bagi penerimaan keanggotaannya telah diputuskan dan dikuatkan. Ini merupakan sebuah langkah yang tepat dan penting. Tidak diketahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan perundingan . Pertikaian, usaha penekanan dan mandeknya perundingan mungkin terjadi. Malah juga tidak tertutup kemungkinan terjadinya kegagalan."

Harian Inggris The Times yang terbit di London, menurunkan komentarnya dengan judul. 'Selamat Bagi Karya Bernilai Uni Eropa dan Turki“.

"Apa yang dilakukan Menteri Luar Negeri Jack Straw, yang memimpin sidang menteri luar negeri Uni Eropa mulai dari hari Minggu sampai hari Senin, patut diacungi jempol. Ia memimpin sidang yang tidak hanya dapat menghindarkan pukulan bagi Inggris, yang saat ini memimpin Dewan Uni Eropa, melainkan juga berhasil memulai sebuah proses yang dapat menghindarkan terjadinya bentrokan budaya, seperti yang dicemaskan para penentang keanggotaan Turki dalam Uni Eropa. Dengan singkat dapat dikatakan, tidak ada alasan untuk panik dengan akan munculnya 'islamisasi Eropa' atau membanjirnya pekerja dengan upah rendah dari Turki. Tapi terdapat alasan untuk memanfaatkan kesempatan ini, agar Uni Eropa dapat mempengaruhi Turki untuk mengubah rejim represiv dengan rangsangan mendapatkan tempat dalam ekonomi bersama Eropa, dan juga dilingkungan ekonomi dunia."

Sehubungan dengan dilakukannya pembicaraan maraton, yang pada akhirnya dicapai kesepakatan untuk memulai perundingan penerimaan keanggotaan Turki dalam Uni Eropa, harian Luxemburger Wort yang terbit di Luxemburg, menurunkan ulasan berjudul 'Perundingan Penerimaan Keanggotaan Turki Merupakan Pelajaran Politik'.

"Bagi Turki tanggal 3 Oktober hendak dijadikan hasil dari sebuah lambang kekuatan yang besar. Tapi harapan pemerintah Turki bagi dimulainya pembicaraan penerimaan keanggotaan secara resmi terjebak menjadi sebuah pelajaran di bidang politik praktis. Dan berakhir dengan sebuah kompromi yang khas. Sampai sekarang Turki hanya memenangkan sebuah pertempuran, dan bukan peperangan. Untuk itu pemerintah Turki masih harus menunjukkan usahanya yang meyakinkan."

Harian Spanyol ABC yang terbit di Madridi menurunkan ulasan berjudul 'Eropa Menentang Warganya':

"Masih banyak dapat dilakukan diskusi mengenai masalah penerimaan keanggotaan Turki . Tapi satu hal sudah pasti. Hanya kurangnya dari 35 persen warga Uni Eropa yang menghendaki diterimanya keanggotaan Turki. Malah dinegara tertentu, 90 persen warganya menentang keputusan Menteri Luar Negeri Uni Eropa untuk memulai perundingan penerimaan keanggotaannya. Disamping itu juga dapat dipetik pelajaran dari konstitusi Uni Eropa yang tidak disenangi. Pimpinan Uni Eropa hendaknya jangan mengambil keputusan yang bertentangan dengan keinginan warganya."