1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

230908 Finanzkrise EU

24 September 2008

Uni Eropa berupaya meredam dampak krisis pasar moneter di sejumlah tingkatan. Dituntut juga peningkatan transparasi pasar keuangan.

https://p.dw.com/p/FOBc
Foto: AP

Tanggal 1 Oktober mendatang, Charlie McCreevy, Komisaris Urusan Pasar Internal Uni Eropa, akan mengajukan rancangan peraturan yang lebih ketat mengenai modal dasar yang harus dimiliki suatu bank. Oliver Drewes, juru bicara McCreevy mendesak agar perdebatan tidak dipersulit tarik ulur intern.

“Waktu untuk membahas siapa yang harus menyelesaikan apa, sangat terbatas. Kita membutuhkan keputusan dan peraturan baru secepat mungkin, ada tenggat waktu yang harus kita penuhi."

Topik bahasan lain dalam Uni Eropa yang masih berkaitan dengan krisis keuangan saat ini adalah tuntutan ditingkatkannya transparansi pasar keuangan. Dalam parlemen Eropa, desakan ini terdengar dari delegasi semua fraksi. Klaus-Heiner Lehne dari Partai Rakyat Eropa mengkritik:

“Masalahnya, saat ini dalam praktek sehari-hari kita mengalami bahwa keuntungan di-privatisasi sementara kerugian dijadikan tanggungan masyarakat. Benar-benar merupakan lelucon, bahwa Menteri Keuangan Amerika Serikat Paulson, yang dulunya merupakan bos Goldman-Sachs, kini meluncurkan paket senilai 700 miliar Dollar AS dari uang pajak rakyat untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh sektornya sendiri."

Pendapat Lehne didukung Poul Nyrup Rasmussen dari Fraksi Sosialis Parlemen Eropa. Menurutnya, Eropa tak terluput dari krisis moneter Amerika. Sebagai buktinya Rasmussen merujuk pada krisis yang dihadapi lembaga keuangan Inggris HBOS dan Northern Rock.

Rasmussen dan Lehne mengajukan laporan yang merangkum masalah saat ini dari sudut pandang parlemen Eropa, sekaligus mendesak Komisi Eropa untuk segera bertindak. Laporan ini terutama ditujukan pada Komisaris Urusan Pasar Internal Uni Eropa Charlie McCreevy. McCreevy terkenal mendukung pasar yang liberal. Namun situasi pasar keuangan saat ini sangat mengkuatirkan sehingga McCreevy pun setuju bahwa pasar moneter membutuhkan regulasi.

“Saya yakin, bila krisis ini berakhir maka sektor layanan keuangan mengalami transformasi. Kita akan memiliki kerangka regulasi yang berbeda pula. Bila kesadaran moral tak berfungsi sebagai faktor pengawas, maka kita tak bisa mengharapakan pembayar pajak untuk menanggung dampak dari sikap tak bertanggung jawab lembaga swasta."

Di Amerika, paket bantuan Bank Sentral juga dibiayai oleh para pembayar pajak. Sampai akhir pekan ini, pemerintah Amerika harus merumuskan perundang-undangan dan regulasi yang mengatur alokasi dana bantuan senilai miliaran dollar.

Sementara, di tingkat Uni Eropa, bentuk peraturan regulasi dan transparansi pasar moneter masih diperdebatkan. Ironisnya, Kanselir Jerman Angela Merkel sudah mendesak agar peraturan serupa diluncurkan tahun lalu, saat Jerman memangku kepresidenan kelompok negara industri G-7. Saat itu, desakan Merkel ditepis oleh Inggris dan Amerika, dua pihak yang sekarang terpaksa membisu mengingat krisis keuangan antara lain disebabkan kurangnya pengawasan terhadap pasar keuangan global. (zer)