Uji Coba Atom Korea Utara, Ujian Bagi Obama

Harian Spanyol ABC yang terbit di Madrid dalam tajuknya menulis,

"Dengan melakukan uji coba atom, Korea Utara menguji tuntutan Cina untuk berperan sebagai negara adi daya. Dengan demikian rejim di Beijing berkewajiban mempertahankan hukum Internasional dan menggunakan pengaruhnya terhadap Korea Utara. Juga Amerika Serikat tidak dapat tetap berpangku tangan. Korea Utara menilai, Presiden Barack Obama tidak akan mengambil tindakan yang keras. Kebijakan damai yang dijalankan Presiden Amerika Serikat itu, merupakan bukti terancamnya kepentingan negara-negara barat. Obama harus secepat mungkin menyadari, bahwa didunia terdapat banyak kekuatan yang menyatakan perang terhadap nilai kebebasan dan peradaban liberal. Gedung Putih berkewajiban untuk membela nilai-nilai tersebut.

Harian Italia La Reppublica yang terbit di Roma menyoroti peranan Cina sehubungan dengan uji coba senjata atom Korea Utara.Selanjutnya harian ini menulis:

"Pada saat 'monarkhi merah' Kim menyiapkan penggantinya, hubungan dengan Cina bagi petinggi militer di Pyongyang merupakan sesuatu yang sangat penting. Dipastikan Korea Utara tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari beberapa pekan, bila Cina tidak memasok energi dan bahan pangan. Dalam kasus seperti itu,solusi yang paling dekat adalah kembali bersatu dengan Korea Selatan. Dengan demikian semenanjung Korea menjadi sahabat pertama Amerika Serikat yang demokratis,yang berbatasan dengan Cina. Tapi bagi Cina lebih baik tetap mempertahankan permainan yang lucu dan menyedihkan ini, untuk memperjelas terpecahnya kekuatan Amerika Serikat dikawasan Asia.

Harian Swiss Tagesanzeiger yang terbit di Jenewa menyebut uji coba atom Korea Utara sebagai ujian bagi Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Harian ini menulis,

"Obama tidak memerlukan waktu lama untuk mendapatkan ujian bagi politik luar negerinya. Demikian diperingatkan lawan politiknya dalam kampanya pemilihan presiden. Peringatan ini dilontarkan dengan melihat tidak adanya pengalaman politik luar negeri dari kandidat Presiden Partai Demokrat itu. Sekarang Korea Utara menyampaikan ujian tersebut.

Harian Hongaria Nepszava yang terbit di Budapest menurunkan tajuk berjudul "uji coba atom ditengah bencana kelaparan". Selanjutnya harian ini menulis:

"Pimpinan Korea Utara yakin, bahwa mereka tidak lagi akan kehilangan apapun.Sementara sejak sepuluh tahun, menggunakan semua uang bagi kepentingan militer, pada waktu ratusan ribu orang mati kelaparan. Membiarkan kematian massal, demi kepentingan elit politik. Rejimnya hanya dapat bertahan hidup, bila menciptakan musuh dan membuat orang terus berada dalam ketakutan dan ancaman bahaya.

AR/DK/dpa